Flu in Bapelkes

Sebuah judul postingan yang agak absurd.
Postingan ini aku tulis dikamar asrama bapelkes, pukul 19.20, hari ketiga pelatihan (rasanya dah kaya 3 minggu), aku nulis ini sembari nunggu orderan pentol bakar cina dan soto dari grab (mana minta sekalian cariin sendok lagi sama paman grabnya karena aku gak bawa sendok. 
Paman grabnya nge-chat udah didepan nih, aku tinggal cabs dulu. . . . 

---

Dan tulisan ini dilanjut 4 hari kemudian pas aku udah pulang sampai dirumah Tanjung, wkwk. 
Tulat setelah makan pentol bakar aku udah keburu mager buat nyambung nulis, jadinya aku sambung sekarang aja. 

5 hari pelatihan di Bapelkes (lebih tepatnya seminggu, tambahan sehari dijalan berangkat, sehari dijalan pulang) benar- benar cukup melelahkan, disamping karena materi yang superduper banyak, sistem pembelajarannya yang serius karena microteaching dan lagi musim sakit jadi berasa gak enak banget suasananya. 

Aku berangkat dari Tanjung kira-kira jam siangan dan nyampe keasrama udah hampir magrib, gak lama langsung masuk jam makan malam. Diruang makan aku ketemu teman-teman lain dan beberapa dari mereka sedang dalam kondisi batuk-batuk dan bersin, aku udah ada feeling gak enak karena aku mudah banget kejangkit kalau ada orang sakit (cuman karena beberapa bulan kebelakang emang udah musim flu banget dan aku banyak interaksi sama orang-orang yang sakit tapi gak terjangkit, jadinya kali ini aku berfikir mungkin akan aman-aman aja). Setelah beres makan akfu balik kekamar buat istirahat sementara teman-teman yang lain pergi keluar buat nyari jajan katanya (buset deh kaga ada capenya wkwk). Malam itu aku tidur sendiri karena teman sekamar ku, ka Diani, berangkat malam dari Tanjung dan kemungkinan nyampenya pagi, awalnya rada-rada takut juga karena beberapa desas-desus kalau lingkungan Bapelkes cukup angker, terlebih dulu waktu pertama kali kesini aku juga mimpi buruk (mimpi hantu) yang aku pikir itu cuma kaya mimpi buruk biasa, tapi pas gak sengaja cerita mimpi itu ketemen-temen barulah terungkap beberapa cerita horor disini (entah benar atau enggak), dan gedung yang aku tempati saat itu adalah salah satu spot angker, tapi yang kali ini bukan gedung itu cuman masih kebawa perasaan takut-takut dikit wkwk. Dan sebagaimana kebiasanku, aku SANGAT SULIT tidur kalau ditempat baru, entah dimanapun itu selain kamarku sendiri dirumah. Jadilah malam pertama itu aku lalui dengan sangat amat menyiksa, entah sampai jam berapa aku baru bisa tidur, bahkan tidurnya cuma sebentar-sebentar dan aku pasti kebangun tiap jamnya, bahkan sampai ka Diani datang (sekitaran jam setengah empat pagi), aku masih nyadar dan tahu, hanya saja aku pura-pura tidur. Ditambah lagi posisi jam dinding yang persis didepan tempat tidur, jadi aku selalu fokus merhatiin jam dan makin tambah sulit tidur (akhirnya keesokan harinya itu jam aku copot taruh dalam lemari biar gak kelihatan lagi wkwk). Sampai pagi aku merasa sangat sangat kurang tidur dan bangun dalam kondisi badan yang tidak enak. Tenggorokan terasa gatal dan hidung mulai mampet, fix deh ini tanda-tanda mau flu. Astaga, baru juga hari pertama hikss, dan aku yang drama ini biasanya kalau flu dirumah, seharian akan full rebahan (karena obat flu cuman istirahat yang cukup dan makan bergizi), sedangkan sekarang dan 5 hari kedepan aku akan beraktifitas seharian, duhh malah bikin jadi overthinking, tapi mau gak mau yaa harus dijalani.

Hari pertama, pembukaan, aku udah loyo dan malas-malasan karena memikirkan bagaimana akan bisa fokus menjalani training dalam kondisi sakit (iya, aku lebay walau sakitnya cuman flu doang). Di aula aku ketemu Siti, tetanggaku dekat rumah, dia juga ikut pelatihan mewakili puskesnya, dan ternyata dia lagi hamil muda (usia kandungan 2 bulanan), dan kondisi dia saat itu juga telihat melelahkan, katanya dia juga lagi flu (bisa aku lihat dari inhaler ditangannya yang sesekali dihirupkan kehidungnya), lalu juga mual-mual, sakit pinggang, sakit kepala dan berbagai keluhan bumil lainnya. Ternyata kondisiku tidaklah seberapa dibandingkan Siti, bahkan dia masih bisa terlihat sesekali bercanda ditengah kondisinya :"" duhh jadi tertampar, tapi aku menyayangkan kenapa kantornya masih menugaskannya berangkat dengan kondisi seperti itu padahal masih banyak karyawan lain yang bisa diminta menggantikan, karena tugas ini juga buka tupoksinya, tapi yahh gimana lagi namanya juga dunia kerja, aku juga pernah diposisi macam itu, semoga bumil ini sehat sentosa sampai melahirkan, Aamiin. Acara pembukaan berlangsung sebagaimana biasanya, kami tergabung dengan peserta pelatihan lain dari kabupaten lain sesuai dengan tema masing-masing.
Foto acara pembukaan

Setelah kegiatan pembukaan, berlanjut kegiatan proses pembelajaran diruang belajar. Dan dihari pertama pembelajaran sudah full (namanya juga bapelkes), kalau gak salah ada tiga materi yang diberikan pada hari itu. Aku baru menyadari kalau ada hal yang berbeda dari pelatihan kali ini, mungkin karena bagian teknik melatih kali ya, jadi sebelum pembelajaran selalu diawali dengan bina suasana, dan bahkan ada materi yang seperempat isinya adalah permainan, seruuu juga, tapi kalau back to materi kembali agak bosan lagi jadinya hehe maafkan. Dan berhubung kondisi aku sedang awal gejala flu jadinya badan gak enak banget dan gak ada interest dalam ngikutin materi pelatihan. Siang itu badan juga udah mulai panas, dan aku langsung mikir buat berobat kemana supaya sakitnya gak tambah menjadi-jadi atau bergejala yang ngebuat aku tambah drop. Akhirnya seharian sampai sore aku mengikuti materi demi materi, prakter demi praktek dengan ala kadarnya. Sekitar jam 5 sore Alhamdulillah kelas hari ini selesai, dan kami bisa kembali istirahat kekamar.

Kelas hari pertama

Selesai kelas kawan-kawan pada siap-siap mau jalan-jalan, astaga naga manusia emang kaga ada capeknya, sungguh kasian diriku yang letoy ini. Sementara yang lain jalan-jalan, aku hanya pesan taichan digojek (btw di Banjarbaru ada taichan yang lumayan enak dan aku selalu beli tiap kebjb). Aku juga nyari layanan homecare dari klinik buat berobat, karena kalau datang keklinik rasanya gak sanggup karena capek, syukurnya dikota amat mudah mencari segala sesuatu apapun yang kita butuhkan selama ada dananya, aku dapat klinik yang jaraknya gak jauh dari asrama dan bisa layanan homecare alias didatengin ditempat. Sekitaran habis magrib, petugasnya datang dan aku disuntik booster vitamin dan segala jenis obat flu, dan dikasih obat minum juga, bayarnya gak terlalu mahal (malah lebih mahalan homecare diwilayah Tanjung, tanpa tambahan obat pula). Mbaknya juga ramah banget, kami banyak ngobrol dan dia malah sambil curhat katanya pacarnya orang Tanjung dan hubungan mereka LDR-an, seru juga ngedengerin wkwk. Abis disuntik aku makan dan siap tidur, tapi rasanya masih saja agak sulit tidur karena belum keadaptasi tempat baru.

Lanjuuttt, hari kedua, rasanya masih saja seperti hari pertama karena badan masih rada gak enak, tapi untungnya doping booster kemaren lumayan membantu, karena aku gak tepar dan bisa melewati seharian pembelajaran hari itu, malah hari kedua jam belajar sampai hampir magrib. Tapi ada serunya karena hari kedua itu sesi foto-foto, berikut rekap hasil penjepretan hari itu :



















Sumpah, masukin foto-foto ini doang sebegitu ribetnya karena kaya nyelipin foto diantara tulisan, kadang ancur, kadang fotonya tumpang tindih, kadang blur karena salah resolusi, setengah jam lebih buat insert ini doang, ya ampuuuunnn.. Jadi bikin mager buat lanjutin huhu.

Hari ketiga dan aku udah keburu mauk buat nyambung, nah kan wkwkwk. Intinya mah sama hari kehari alurnya gitu doang dengan pergantian berbagai materi dan super banyak dan aku yang sulit menyimak. Kayanya aku makin menyadari (mungkin) memang bukan disini bidangku, atau memang aku tidak suka pembelajaran yang model begini, ntahlah, aku begitu merindukan diriku yang dulu begitu excited menyimak materi-materi pembelajaran kuliah, ntah kapan aku akan merasakan perasaan macam itu lagi. Tapi hari ketiga lebih ringan dari hari-hari sebelumnya karena jam 4 sore kelas sudah selesai. Kawan-kawanku kembali melakukan hal-hal produktif yang mereka senangi, ada yang jalan-jalan (lagi), nonton, sepedaan wilayah bapelkes, olahraga, gym, zumba dll, sementara diriku? Aku memilih order pentol cina digrab, iya maaf anaknya super duper mageran. Intinya aku menikmati waktu istirahat yang lumayan (sedikit) panjang dihari itu hanya dengan leyeh-leyeh dikamar.


Kelas hari ketiga, o iya tempat duduknya gak pindah-pindah 5 hari berturut-turut, jadi sohibku selama training adalah Rizka dan ka Erwin, persamaan kami adalah sama-sama malesan, tapi Rizka lebih bersemangat (sedikitlah) dibanding kami.

Sebagaimana hari ketiga yang lebih "santai" dibandingkan 2 hari sebelumnya, kami mengira hari-hari selanjutnya akan begitu pula, tetapi ternyata oh ternyata, dihari keempat inilah gempuran tugas-tugas menyerang. Sedari pagi, kami sudah kumpul lebih pagi dari biasanya karena hari ini jadwal praktek kerja lapangan, tempatnya di Posyandu wilayah Banjarbaru. Kami dibagi menjadi 2 tim, aku dan kelompokku tugas diwilayah Posyandu Jasmine, nah di Posyandu ini kami dibagi lagi menjadi 2 kelompok kecil, ada yang praktek pelayanan di Posyandu dan ada yang kunjungan rumah, aku masuk kedalam kelompok kunjungan rumah dengan anggota kelompok yang super santuy wkwk (literally benar-benar santuy, karena kami paling cepat nyelesain kegiatan dan laporan seala-kadarnya). Pas kami balik dari kunjungan rumah, kawan-kawan yang tugas di posyandu masih pelayanan dengan pengunjung yang lumayan banyak, sungguh moment akward tapi bodo amatlah yang penting tugas selesai, haha.
Foto bersama sebelum PKL

Kelompok posyandu jasmine

Tim kunjungan rumah (terlalu santuyy)
Selesai dan balik dari PKL kira-kira jam 11 siang dan lanjut ngerjain laporan untuk dipresentasikan, sekitaran jam 3 semua kelompok udah selesai presentasi dan kami kira gak ada materi lanjutan lagi karena kami mau istirahat kecapek-an seharian dilapangan mana hari hujan pula. Ternyata lanjut membahas tugas buat RP atau rencama pembelajaran buat kegiatan microteaching (alias simulasi teknis pelatihan kader dimana kami diminta untuk menjadi pengajar dikelas dengan materi yang ditentukan secara acak). Tugas rp ini sebenarnya sudah disinggung sekilas kemaren dan kami kira hanya sekedar penugasan biasa dan prakteknya pun kaya kami penyuluhan atau pembinaan kader didesa biasanya, ternyata penilaian rp maupun prakteknya ini ada standarnya. Sore itu kami dijelaskan panjang x lebar x tinggi tentang proses menyusun rp yang BENAR dengan lagkah-langkah yang begitu rumit dan kami diangap harus memenuhi standar pelatiha yang mumpuni karena memang itulah sebenanya output dari pelatihan, tetapi kami agak menyangsikan mengapa tugas rp yang sedemikian rumit ini harus dipaparkan sekarang dikala peserta pelatihan sedang letih-letihnya dari tugas lapangan dan pelaporan, padahal bisa kemaren dijam terakhir daripada dipakai buat jalan-jalan. Ditambah lagi selain membuat rp, kami juga harus menyusun powerpoint untuk paparan besok (yang mana powerpoinnya pun ada standar tersendiri). Pembahasan materi ini berlangsung hampir lewat magrib kayanya dengan suasana pembelajaran yang menegangkan (entah kenapa materi ini vibesnya sangat berbeda dengan materi yang lain sebelum-sebelumnya).
Malam itu semua peserta sibuk dengan tugasnya masing-masing, tidak ada lagi yang keluyuran jalan-jalan, atau sekedar main tenis meja didepan gedung asrama, bahkan aku yang setiap sore/malam selalu jajan gofood, malam ini absen dulu wkwk. Sialnya lagi aku dapat materi yang sama sekali tidak aku kuasai karena terlalu medis. Sudah tugas rp belum dibuat, powerpoint belum dibikin, dan materi belum dipahami, hampir gila rasanya, aku terlalu takut untuk maju paparan kalau tidak paham apa yang aku sampaikan karena pasti akan terlihat terlihat seperti orang tolol, terlebih penilaian kali ini oleh tim ahli dari bapelkes. Ya Tuhaaan. Waktu sudah menunjukan pukul 8 malam dan aku belum memulai apapun malam itu, lalu Rizka dan ka Muja main kekamar kami dan aku malah makin pusing karena banyak orang, aku terbiasa hanya mampu fokus mengerjakan tugas/sesuatu apabila sendirian dan harus dikondisi yang tenang. Tapi mau gimana lagi, mereka membutuhkan bantuan dan masukan untuk mengerjakan tugas malam itu, jadi mau gak mau kami mengerjakan sama-sama. Sampai jam 11 malam mereka dikamar lalu pamit balik dengan tugas yang hanya selesai hampir separo, tapi mereka balik karena sepertinya melihat aku yang udah ngantuk banget dan gak mungkin bisa diajak begadang (plus aku masih sakit saat itu). Sekembalinya mereka, aku dan ka Diani lanjut ngerjain lagi tugas kami, tapi jam 11.30 aku udah gak sanggup lagi, akhirnya aku milih buat tidur dan lanjut nyelesain sisanya besok pagi aja (ntah sempat atau tidak karena jam 8 sudah harus masuk). Tapi aku dah benar-benar capek, walaupun mau tidur juga rada sulit karena kepikiran banget sama tugas dan bentuk gimana jadinya, tapi aku memilih mempasrahkan semuanya pada Tuhan karena ini benar-benar diluar kemampuanku.

Besok paginya dihari kelima aku bangun pagi dengan perasaan sungguh letoy dan langsung lanjut ngerjain powerppoint yang belum rampung, benar-benar seada-adanya banget jadinya dan sungguh tidak layak (menurutku), bahkan untuk paparan didesa aja aku gak pernah seabal-abal ini,tapi mau gimana lagi yang penting bisa selesai. Satu masalah lagi adalah isi materi yang aku gak kuasain sama sekali karena isinya "terlalu medis", aku mencoba baca lagi dan lagi, kulik materi untuk dipahami, tapi hasilnya zonk, tetap gak masuk diotak (ya iyalah gimana bisa paham dengan waktu hitungan menit ditambah lagi dengan pressure yang ada).
Akhirnya jam 8 teng tiba, kami masuk kepembagian kelas masing-masing yang isinya 10 orang perkelas, aku sekelas lagi sama Rizka dan ka Erwin, plus juga sama ka Diani. Kami lihat sekilas, penilai dikelas kami tampak serius,orangnya udah lumayan berumur, tetapi tidak terlihat "semengerikan" pemateri rp hari kemaren (wkwk). Kesepakatannya urutan paparan sesuai absen, dan aku kena urutan ketiga (sungguh syok karena aku yang tidak paham amteri dan berharap ada waktu buat belajar lagi dikelas tetapi harus maju diawal-awal, ya Tuhan). Urutan pertama pak Andre lalu dilanjut ka Muja (dengan waktu 20 menit perorang), setelah itu giliranku, Waktu itu rasanya benar-benar nge-freze karena memang berasa kaya orang tolol, segala sesuatunya terasa buruk : aku yang udah blank diawal sehingga gak fokus saat paparan, suaraku yang udah hampir hilang karena batuk pilek jadi ngomong gak jelas, ice breaking yang kepanjangan, trouble saat paparan, nyampein materi yabg seadanya banget karena gak paham sama isinya, dan lain lain yang isinya hanya kekecewaan, huffht. Pas endingnya waktu presentasiku malah kelebihan dari target 20 menit yang juga dapat teguran penilai, benar-benar dobel tripel quadruple pel pel pel masalah. Tapi bodo amat yang penting dah terlewati dan rasanya legaaaaa banget, setelahnya aku bisa nontonin kawan-kawan yang giliran selanjutnya dengan hati plong. Setelah selesai semua paparan kami dapat banyak koreksi dari penilai dan beberapa komentarnya bikin sakit hati wkwk, tapi ya mau gimana lagi memang begitu adanya dan itu bisa jadi catatan ataupun pembelajaran buat kami kedepannya. Dan juga menurutku terlalu tinggi ekspektasi untuk bisa melahirkan pelatih keterampilan yang sesuai standar dengan hanya 5 hari pelatihan, ditambah materi-materi full yang diantaranya bukan bidang yang kami kuasai. Aku juga yakin, fasilitator ataupun mentor-mentor dibapelkes ataupun ditempat lain tidak langsung terlahir terampil/hebat hanya dari satu dua kali pelatihan, tapi jam terbang dan kebiasaanlah yang membentuk mereka makin hari jadi makin bisa. Jadi, dapat komentar kurang tidaklah menghancurkan mental kami harusnya. Dan semoga ini bisa jadi pecutan untuk menjadikan kami menjadi lebih baik dan lebih bisa lagi, Aamiin.
Foto bersama kelas microteaching

Setelah selesai kelas microteaching, kami kumpul kembali diaula dan akhirnya momen yang ditunggu-tunggu datang yaitu acara penutupan, wkwk



Sebenarnya cerita pasca pelatihan ada lagi dan lumayan seru karena aku baru bisa keluar setelah 5 hari terkurung dalam asrama wkwk, tapi rasanya mager banget buat nyambung nulis, gini nih kalau nulis harinya keputus-putus, jadinya males-malesan dan keburu capekkk.
Jadi segini aja deh, hahaha!

Comments

Popular Posts