Missing my old bestie
Tadi sore pas buka instagram, ada satu notif dikolom pesan, tumben. Pas aku buka ternyata chat dari Odah, memang isi dm ku kalau gak dari Rizka ya dari Odah wkwk.. Isi chatnya dia nerusin reels yang isinya tentang long distance bestie gitu, dan gak sekali ini, rasanya beberapa waktu dulu dia juga ngirim konten-konten serupa. "Bukan Odah banget pikirku" wkwk, jadilah aku reply chatnya "kenapa kam dah, kaya lain ikam..." Dan respon si Odah bikin aku bingung. Intinya kata dia, dia merasa kangen yang gak tahu kenapa, kangen aja, tiba-tiba keinget masa-masa kami kuliah dulu yang bikin ketawa sekaligus mau nangis, gitu kali ya deksripsinya, kalau salah koreksi aja Dah.
Sebenarnya akupun dulu seringkali merasa demikian, kalau udah kangen parah-parahnya biasanya aku chat-chat random atau ngirim foto atau video lucu jaman dulu kegrup, tapi kadang dapat respon yang gak sesuai ekspektasi aku, reply mereka menurutku tidak "seexcited" seperti yang aku rasakan (ya iyalah mana bisa kita ngatur perasaan orang, dan lagi orang punya mood dan pikiran mereka masing-masing sesuai keadaan hidup yang mereka jalani), jadilah lama kelamaan aku sudah males gak tertarik lagi buat gitu-gituan, hahaha. Tapi sesekali masih bisa kangen, kangen banget malah kalau gak sengaja melihat atau nemu memori jaman dulu, cuman sekarang sekedar ya sudahlah, mau gimana lagi.
Tapi kali ini chat si Odah membuka kisah lama lagi, tapi kami juga gak bisa apa-apa, sekedar mengingat dan mengenang saja. Tapi aku dan Odah berjanji, sejauh apapun jarak kami, sejarang apapun komunikasi kami, kami akan mengusahakan untuk selalu "terhubung", menjadi sahabat sebagaimana kami dulu. Dan semoga harapan kami bukan hanya sekedar harapan belaka, semoga sekarang, nanti bahkan puluhan tahun lagi kami tetap menjadi orang yang sama walau nantinya dengan status yang berbeda alias sudah bekeluarga masing-masing, aku gak bisa ngebayangin gimana nanti kalau aku dan Odah ketemu jodoh maisng-masing, lalu menikah dengan "prince charming" impian kami dan punya anak, dan kami masih temenan dengan status yang sudah ibu-ibu, seru banget wkwkwk *ngayal aja dulu.
Nulis postingan ini jadinya bikin aku pengen cerita banyak tentang jaman dulu masa perkawanan dengan Odah, seru juga kalau diingat. Mari kita mulai! Awal aku tahu (sebelum) kenal odah adalah saat semester 1 kami masih kuliah, waktu itu kami belum temenan, aku masih sama Rizka, Aya dan Pinto, sedangkan Odah dia temenan dengan anak-anak pintar nan kalem, yang kalau kuliah duduknya selalu didepan, sedangkan aku dan geng duduknya dibarisan belakang (gak belakang banget juga sih biasanya dideretan 2 atau 3), intinya gak mau duduk didepan, jadi tuh jejeran kursi depan yang panjang biasanya banyak kosong, yang ngisi cuma Odah and friend wkwk.
Lalu waktu itu pas masa-masa penerimaan organisasi kampus (BEM, HIMA & UKM), ternyata kami masuk diorganisasi (salah satu UKM) yang sama yaitu KSR, yang mana aku masuk KSR itu gak sengaja karena ikut-ikutan Rizka, kalau si Odah aku gak tahu alasannya masuk kenapa, lupa nanya. Yang mana sebenarnya saat itu kami juga sama-sama mau masuk BEM FKM tapi karena masa diksar KSR lebih duluan daripada BEM jadilah kami bergabung di KSR (jujur gak bisa ngebayangin kalau kami masuk BEM, entah gimana jadinya disana, emang sudah pas di KSR saja untuk kami yang "bala" wkwk). Tapi pas awal masuk sekre kami masih belum akrab tuh, aku masih dengan geng sedangkan Odah dengan Zahra. Sampai pada suatu hari, waktu itu saat menjelang acara Tatas Praja & Dies Natalies KSR, kalau gak salah kami semester 2 atau 3 gitu (saat itu masa libur setelah ujian dan tentunya kami yang mayoritas anak rantau sudah pulang kekampung halaman masing-masing ) karena persiapan tatas praja yang rutin dilaksanakan setiap tahun oleh KSR Uniska, jadilah kami yang waktu itu udah libur diminta kembali kekampus untuk melaksanakan persiapan kegiatan yang begitu banyak. Sebagaimana sudah bisa diduga aku dan teman-temanku yang jiwa loyalitasnya kurang ini berfikir untuk tidak ikut saja karena kegiatannya mengambil jatah libur kami dan jarak dari kampung ke banjar itu cukup jauh. Tapi waktu itu aku merasa gak enak untuk meninggalkan kegiatan (mungkin karena masih newbie hehe), aku menghubungi satu satu mulai dari Rizka, Aya, Pinto tapi gak ada satupun yang mau ke Banjar, duh aku gamang. Tapi karena gak enakan tadi jadilah aku memutuskan untuk tetap berangkat saja, biarin aja gak ada temen akrab, toh nanti disana ketemu teman lain juga sesama anggota (pikiranku saat itu, bijak sekali kamu Nak). Nahhhh saat itulah aku mulai kenal yang namanya RAUDHAH, btw namanya ada 'H' nya ditengah-tengah ya, bukan Raudah tapi Raudhah, kadang karena 'H' nya gak ditulis dia bisa protes, wkwk. Aku gak tahu bagaimana alur ceritanya kami bisa menjadi akrab, hanya saja diacara persiapan hingga pelaksanan lomba tatas praja itu kami menjadi akrab, literally. Waktu itu aku kemana-mana bareng Odah, kekampus, sekre, makan, kampus lagi, sekre lagi, gitu aja putarannya selama masa tatas, yang mana hampir 24 jam kehidupan kami hanya diarea kampus dan sekre. Sebenarnya masa itu banyak juga teman-teman yang lain, tapi entah kenapa aku jadi akrabnya sama Odah. Kami bercerita banyak saat itu seperti orang sudah lama kenal, bahkan aku yang saat itu sedang bermasalah dengan mantan pacar meminta saran Odah untuk memutuskannya, hahaha konyol. Jar Odah tefikir waktu itu "orang nih hanyar kenal lawan aku, kok bisa-bisanya minta saran memutusi pacar", maafkan dah, itu karena aku pertama kali punya pacar dan Odah menjadi saksi aku memutuskan pacar pertamaku. Sedihnya saat sampai ini 10 tahun berlalu aku tidak pernah punya pacar lagi :(((( hikss.
Sejak saat itu aku dah Odah menjadi akrab, sangat akrab malah, setelah masuk kuliah lagi disemester baru, aku membawa Odah masuk kedalam geng-gengan kami, teman-teman lain welcome banget, ditambah kami satu organisasi yang sama tentunya relate satu sama lain, dan karena waktu itu Odah juga temenan sama Zahra, jadi sekalianlah Zahra masuk juga kegeng kami. Jadi tahun kedua kuliah, officially kami ber-6 :))) Karena udah kebiasaan sama Odah membuat pola kuliah aku juga seperi dia, jadi ikut-ikutan duduk didepan dan sedikit lebih rajin, hehe. Tapi ternyata itu menyenangkan, kami jadi lebih fokus menyimak pelajaran dan lebih interaktif dengan dosen, bahkan kadang terlalu interaktif wkwk, kami suka mengkritisi dosen dan kadang membuat dosen agak keder dengan "intimidasi" kami hahaha, tapi sungguh kami tak bermaksud demikian, kami sangat sangat respect dengan kakak-kakak dosen dan kami juga amaze dengan mereka yang semuda itu sudah mampu mengemban tugas mengajar, dan Alhamdulillahnya kakak-kakak dosen tersebut tidak marah dengan kami, malah kami bisa jadi lebih akrab dan lebih mudah tukar fikiran atau pendapat. Dan sejak berteman dengan Odah juga aku mulai senang belajar, dan nilai IPK ku menjadi cukup bagus, Alhamdulillah. Benar kata orang bahwa karakter teman dekat amat mempengaruhi kita. Tapi ternyata bukan cuma kebiasaan Odah yang mempengaruhi aku, tapi kebiasanku dan teman-teman lain membawa pengaruh juga ke Odah yang mana pengaruh tersebut tidak cukup baik :/ Misalnya saja Odah yang awalnya rajin dikelas kadang ikut kami "cabut" jika dirasa matkul tersebut tidak terlalu urgent, terus juga Odah ketularan sering telat ngampus dan tentunya sekre, Odah yang anak rumahan jadi ketularan sering keluar sampai larut malam (ttapii kami gak pernah aneh-aneh kok, kalau keluar malam paling cuma nongki dicafe harga mahasiswa, naik kelotok disiring, makan jagung dipinggiran siring, muter-muter jalanan malam, ngeronde atau wedang jahe, seputaran hal konyol begituan doang) tapi tetap aja ada yang notice sejak berkawan kami Odah menjadi sedikit "brutal", dan yang cukup parah (kada parah banar jua pang) adalah Odah ketularan pola perilaku kami disekre yaitu membangkang dan membari muar :((( kada tahu jua kenapa kami kaya ituan bahari. Aku gak mampu merincikan kelakuan-kelakuan random disekre karena cukup memalukan bahkan untuk sekedar dibaca, cukup ada diingatan masing-masing saja, haha. Maafkan kami Dah memberi pengaruh-pengaruh yang mungkin tidak kamu harapkan, tapi semoga hal itu bisa sedikit mencari cerita dikehidupanmu selanjutnya.
Begitulah alur kehidupan kami jaman kuliah dulu, kampus, sekre, pulang kekos, kampus, sekre, sesekali hangout ala mahasiswa kere dan ujung-ujungnya sekre lagi. Ngomong-ngomong soal sekre, satu hal konyol yang pernah aku lakuin bareng Odah adalah kami pernah pura-pura kehilangan flashdisk dan nyari disekre sekitar jam 11 malam hanya supaya kami bisa main disekre, kalau dipikir sekarang kaya ngapain sih, tolol banget haha. Trus kalau pulang malam dari kampus (yang lagi lagi karena kegiatan disekre) kami selalu (gak selalu sih tapi sering banget) makan di Paijo, salah satu tempat makan dekat kampus yang lumayan enak dan tentu saja harganya cocok dikantong mahasiswa, selain di Paijo tempat makan favorit kami adalah warung soto di cendana (dekat kos Odah), yang selain soto juga disana ada jual sate, jadi kalau makan rasanya komplit aja gitu soto dan sate, plus teh es (infonya gak penting ya, skip), kami cukup sering kesana.. oh ya, kami juga pernah punya pengalaman konyol diwarung soto tersebut, aku sih yang lebih tepatnya konyol banget (malu bangettt kalau diingat), jadi satu ketika saat kami lagi antri bungkus makanan disana tiba-tiba gak sengaja ketemu dosen yang juga beli makanan disana, dan aku waktu itu lagi gak pakai kerudung (fyi kampus kami adalah kampus islami yang mengharuskan mahasiswanya memakai jilbab saat kuliah, nahh aku saat kuliah sih make tapi kalau diluar kampus udah gak pakai jilbab lagi waktu itu), akward lah saya, mau nyapa tapi penampilan dirasa tidak layak, tapi gak nyapa kok rada-rada gak sopan, haha, akhirnya ntah gimana ceritanya si Odah aja yang teguran sama beliau, sedangkan aku pura-pura gak kenal, jadi sepanjang waktu nunggu soto dibuatin aku duduk membelakangi mereka dengan makai helm yang full menutup muka kaya alien wkwk (btw kami nunggu makanan dibungkus biasanya emang gak copot helm karena mager ngelepasnya), trus pas pesenan kami sudah jadi pamitlah itu si Odah dengan kakak tersebut (kami manggilnya kakak karena beliau masih muda banget), dan aku ngintilin Odah dibelakang masih dengan helm full tertutup lalu naik dibelakang jok belakang motor Odah dan kami pulang. Aku yakin pasti tuh dosen mikir aku freak banget, moga-moga dia gak kenal, tapi kayanya kenal deh, huuuuuu sumpah malu banget, bahkan setelah berlalu bertahun-tahun tiap keinget momen itu aku tetap merasa malu banget. Begitulah hampir setiap hari kami selalu makan malam (makan siang juga) diluar karena aktifitas kami yang lebih banyak dikampus daripada dikos, plus juga kami memang malas masak (aku sih, kalau Odah gak malas-malas amat). Nahh kalau malam minggu agak beda lagi nih ceritanya, tapi tetap konyol haha, tempat langganan kami adalah KWK yang lokasinya dekat banget dengan kos Odah, hampir tiap malam minggu kayanya kami kesini dari awal mula KWK buka sampai KWK tutup entah karena bangkrut atau emang ownernya mau pindah tempat gak tau juga, kami adalah orang yang menjadi saksi sejarah beroperasinya KWK, haha. Btw KWK jaman dulu itu cukup asyik karena tempatnya yang luas, makanannya yang beragam dari mulai jajanan sampai kemakanan berat dll, cocoklah dengan kami. Trus lagi-lagi disana kami juga sering ketemu "kakak dosen" yang ada dicerita soto cendana, yang cukup memalukan adalah waktu itu gak sengaja ketemu dan aku lagi pakai kaos tengkorak (dan tentunya tidak memakai jilbab) ya ampun entah apa yang ada difikiran beliau deh, sejak saat itu aku selalu berpakai "sopan" kalau ke KWK pas malam minggu takutnya ketemu beliau lagi, hahaha. Sebenarnya tiap malam minggu kami was-was kalau-kalau ketemu beliau, tapi entah kenapa kami tetap aja ke KWK bahkan mungkin kami serasa-rasa "menantikan" momen bertemu tersebut *ya kah Dah? wkwkw konyol. Sayangnya tiap ketemu kami cuma sekedar nyapa menyapa gak ada momennya bisa ngobrol banyak, padahal kalau difikir sekarang harusnya kami bisa sekedar nongkrong bareng atau bisa tukar cerita karena beliau orangnya cukup baik dan tentunya pinter, sayang banget kami dulu cukup naif. Dah lah.
Lanjut lagi ke momen lain, momen yang juga cukup memorable adalah saat kami tugas kuliah (lupa mata kuliahnya apa) yang mana kegiatannya itu penelitian nyamuk di Litbangkes Tanah bumbu, waktu itu kami berangkat naik bis dari kampus ke Balai Litbang tersebut sekitar 5-6 jam perjalanan. Sebelum berangkat aku udah chat Ari minta jagain kursi bis karena takutnya kami agak telat sampai kampus dan gak kebagian kursi atau terpisah dari rombongan kelas, dan benar saja, pas kami sampai, bis udah hampir penuh sama anak-anak FKM yang berebut milih kursi, untunglah aku dan Odah tinggal menuju kursi pesanan (wkwk kursi pesanan kaya bangku dpr aja) yang sebelumnya udah dijagain Ari, ternyata kursinya diposisi depan tepat belakang supir, hadehh kami sedikit kecewa, karena tempat duduk kami jaraknya cukup jauh sama kawan-kawan geng yang duduknya ditengah-tengah bis dan lebih strategis untuk bercanda. Tapiiii ternyata tempat yang dipilihkan Ari tersebut cukup seru, orang-orangnya sekitar cukup banyol soalnya, waktu itu ada Ari, Ipul dan ka Makki yang ada disamping kami, sepanjang jalan isinya hanya ketawa dan ketawa, Ari yang ngebanyol, Ipul yang kadang males nanggapin ocehan Ari, hanya ka Makki yang "terlihat peduli", tapi Ari tetaplah Ari dengan tingkah konyolnya. Oh iya, Ari juga sangat peka terhadap bunyi (khusunya bunyi makanan), saat dia kecapean dan terlihat tidur, ketika aku atau Odah membuka snack kami (yang tentunya gesekan kulit snack menimbulkan bunyi), tiba-tiba Ari kebangun dan minta makanan kami. Apapun yang kami makan, dia juga ikut menikmatinya, sekedar mencicipi. Indahnya berbagi saat itu wkwk. Sampai di Balai Litbang kami menginap beberapa hari sesuai dengan jadwal atau rangkaian kegiatannya. Kami menginap dipenginapan atau mungkin lebih tepatnya disebut Losmen, yang mana satu kamar berisi 4 orang, karena geng kami ada 6 orang jadi kami pisah jadi dua kamar, masing-masing bertiga ditambah satu kawan lain (yang gak ada circle, karena kalau ada circle gak mungkin mau misah temannya juga hahaha), jadi waktu itu aku sekamar sama Odah, Pinto dan Helda. Nah ada cerita konyol juga nih pas kami dapat kamar, dalam satu kamar tidur saat itu ada 2 buah bed, satu bed yang empuk dan satunya lagi bed yang keras (kayanya itu alas bed yang terbuat dari kayu), dan sedihnya bed yang empuk tersebut hanya muat tiga orang. Kami bingung dan mencoba mengatur posisi berbaring yang pas bagaimana supaya bed tersebut bisa muat 4 orang, tapi Helda dengan rendah hati bilang bahwa dia tidur di bed yang satunya aja gak papa, tentu kami gak enak dong dan tetap mengupayakan agar kita tidur berempat dibed empuk, tapi Helda lagi-lagi meyakinkan bahwa dia gak kenapa-kenapa tidur dibed satunya daripada tidur dempet-dempetan, dan akhirnya kami menerima usulan Helda tersebut dengan senang hati, maafkan kami Helda :")) Jadilah kami bertiga berbaring mengisi bed "nyaman" tersebut, dan ternyata kami gak bisa tidur cepat, jadi kami cerita-cerita dulu sebelum tidur, waktu itu Pinto cerita tentang kuburan keluarganya (aku lupa detail ceritanya tuh apa), jadi cerita yang harusnya sedih dan seram jadi lawak karena yang menceritakan adalah Pinto, kami ketawa-ketawa sambil cerita sampai larut malam. Sungguh tak tahu diri tiga musketeer ini, sudahlah kawan disuruh tidur dibed kayu dan mereka malah tawa-tiwi sepanjang malam, lagi-lagi maafkan kami Helda 🙏 Begitulah 3 hari berlalu, kami praktek dan diskusi mata kuliahnya, justru aku lupa proses perkuliahannya saat itu, yang aku ingat nangkap nyamuk lalu meneliti dengan melihat dimikroskop, udah itu doang. Yang aku ingat main-mainnya doang. Intinya seru banget momen penelitian nyamuk di Balai Litbang tersebut, pulangnya kami singgah di Pantai Batakan (kalau gak salah, aku juga lupa nama pantainya), main-main sebentar disana lalu pulang kembali kekampus.
Apalagi ya?? Sebenarnya banyak banget momen bareng Odah zaman kuliah, hanya saja aku bingung mengingat ketika akan menuliskannya. Oh iya, satu momen juga yang paling memorable adalah saat menjelang kelulusan. Aku gak nyangka banget aku dan Odah jadi mahasiswa FKM yang cumlaude, aku diposisi pertama dan odah diposisi kedua. Basic kami memang senang belajar tapi gak expect bakal jadi lulusan terbaik. Rasanya campur aduk, senang, speechless, bersyukur, rasanya proses kami selama masa kuliah terbayar dengan hasil yang kami terima. Tidak sia-sia kami kadang 'membangkang' diorganisasi kalau dirasa kegiatan organisasi sudah mengganggu sistem kuliah, wkwk. Dan kami juga sama-sama gak dihadiri orang tua saat penerimaan piagam penghargaan pas yudisium karena posisi orang tua yang jauh diluar kota dan kami baru diberitahu h-1 yudisium dan ngasih tahunya pun sore, jadilah karena kami sama-sama mandiri (cyeilehhh) kami menerima penghargaan sendiri dipodium, sedangkan cumlaude posisi tiga didampingi orang tuanya. Gak papa ya Dah, kita mah tetep bersyukur dan happy banget tentunya. Senang banget dimasa akhir kuliahku, aku bisa mencapai prestasi dengan sahabat terdekatku disamping, dan seperti kubilang diawal, berteman dengan Odah adalah salah satu penyebab aku senang belajar diawal-awal kuliah dan kebawa sampai semester-semester selanjutnya sampai dapat hasil akhir. Salah satu harapanku selanjutnya adalah semoga aku bisa melanjutkan kuliah S2 bareng Odah lagi, dan semoga juga kami bisa lanjut kuliah dikampus yang sama dimana kami menimba ilmu sarjana. Plisss lah Uniska tolong buka Pascasarjana jurusan Kesehatan Masyarakat, pengen banget lanjut merasakan kuliah disana lagi dan bisa ketemu kakak-kakak dosen dulu yang tentunya sekarang sudah menjadi dosen-dosen senior yang hebat, mari kita aminkan bersama, Aamiin..
Demikian cerita singkat pengalaman-pengalamanku bareng Odah, aku tambahin hal-hal random lainnya:
- Jadi tuh dulu Odah gak ada motor, sebenarnya ada sih tapi seringnya dipakai kakaknya jadi dia kaya ngalah gitu, wkwk, jadi aku sering banget anter jemput dia ke kos dan jarak kos kami gak terlalu jauh, jadi fine-fine aja. Dan dia juga gak terlalu betah dikos (katanya) karena sekamar sama kakaknya jadi dia lebih banyak menghabiskan waktu sama kawan-kawan diluar, inilah awal mula Odah ketuju belalah.
- Pas Odah semester-semester akhir tuh kan dia udah sendirian dikos karena kakaknya udah lulus, aku tuh sering banget nginap dikosnya kalau malam (sebenarnya gak cuma dikos Odah aja, dikos Rizka juga, semua teman yang bisa aku inapin pokoknya) karena aku gak bisa tidur sendiri. Entah kenapa waktu itu aku merasa gak aman kalau tidur sendiri, jadi aku gak bisa tidur bahkan sampai larut malam banget, dan itu benar-benar mengganggu fisik dan mental, anehnya kalau aku bareng teman tidurnya baik-baik saja. Jadilah waktu itu aku sering "mengganggu" teman-temanku buat numpang tidur, aku tahu kok sebenarnya mereka kadang keganggu karena mungkin ganggu privasi atau orang mau me time, tapi aku gak ada opsi lain, kadang aku tahan-tahan tuh buat gak gangguin orang tapi kalau udah gak mampu lagi ya terpaksa lah. Maafkan aku teman-teman, terimakasih banyak atas kebaikan kalian saat itu :'))
- Aku dan Odah pernah jalan-jalan ke DM hanya untuk sekedar jalan-jalan doang, atau sekedar beli eksrim AW (es krim favorit karena enak dan cukup murah), trus kami kebioskop gak beli tiket tapinya cuma foto-foto diruang tunggu doang, ngapain sih!
- Kami pernah mau daftar beasiswa tapi malu, hahaha. Jadi tuh kami ngeliat ada brosur yang isinya mahasiswa yang IPKnya diatas nilai tertentu tuh bisa ngajuin untuk dapat beasiswa dari fakultas, beasiswanya beasiswa prestasi, tapi karena dalam fikiran kami penerima beasisiswa itu kebanyakan dari mayoritas orang kurang mampu jadilah kami malu, mana proses daftarnya kefakultas lagi. Tapi kami tetep pengen dapet (sungguh aneh manusia-manusia labil ini), trus waktu itu karena posisinya kami udah pulang kampung dan beasiswanya bentar lagi ditutup, kami bela-belain untuk lebih awal kekampus bermodalkan berkas seadanya, pas nyampe depan fakultas ehh malu, wkwk, bolak balik bolak balik ada kali sejam dua jam, kami masih bimbang dan kami kembali kemading yang memajang brosur beasiswa tersebut, pas dilihat lagi ternyata proses pengumpulan berkasnya udah berakhir kemaren, Yasalam. "Yahhhhhh" kata kami, tapi kami gak kecewa-kecewa banget, orang daftarnya juga gak niat. Pas kami mau balik gak sengaja ketemu salah satu dosen, lalu kami basa-basi ngebahas beasiswa yang udah lewat kemaren, trus kata dosennya "gak papa kalau mau masukin berkas hari ini, kayanya masih bisa diproses". Deng! udah dikasih kesempatan nih tapi kami (tetap) malu, hahaha sialan. Dan akhirnya apa yang terjadi? Kami pulang sia-sia karena malu, MALU, gak berani nganter berkas kefakultas (lebih tepatnya sepertinya karena gengsi. Makan tuh gengsi!).
- Aku lupa deskripsiin diawal, Odah ini adalah orang dengan karakter "keras" lebih keras jika dibandingkan teman-temanku yang lainnya, tapi gak sekeras itu juga sih, dia juga kadang-kadang labil, konyol, alay dan kekanak-kanakan, wkwk maafkan Dah. Tapi itu gak bisa dilihat jika tidak berteman akrab dengan dia. Covernya orangnya terlihat serius banget. Bahkan adik-adik sekre katanya banyak yang sungkan dan agak takut sama Odah karena kelihatannya cuek dan sinis gitu, mereka gak berani ngajak ngobrol takut dijutekin. "Tapi ternyata kalau udah kenal orangnya asik juga" begitu testimoni adik Rambal, haha. Aku sih seneng-seneng aja punya teman dengan karakter kaya Odah, justru lebih mending cewek beginian daripada yang menye-menye, ampun bisa-bisa aku julid ketemen sendiri kalau karakternya begituan.
- Btw si Odah ini jomblo sedari lahir (sampai sekarang), aku gak pernah ngeliat dia deket sama cowok (dalam hal dekat yang serius ya selama kami kuliah) karena mungkin dia terlalu cuek tadi, dan pas kuliah kami memang happy-happy aja walau gak punya pacar karena lingkungan pertemananpun sudah sangat seru, tapi sepertinya kami kebablasan sampai sekarang, diusia dimana mayoritas teman-teman sebaya sudah menikah dan punya anak, kami masih seperti dulu alias belum ada titik terang dalam hal percintaan. Yaudah lah ya, gimana lagi, kami mempasrahkan semuanya kepada Allah saja, karena hal ini diluar kemampuan kami, kami percaya jodoh akan datang diwaktu yang tepat, entah kapan waktu yang tepat itu, wkwkwk. Beberapa orang kadang memberikan advice agar tidak terlalu "pemilih" atau "dijalani saja dulu", sebenarnya kami bukanlah orang yang pemilih atau menginginkan seseorang dengan kriteria tinggi (karena kami juga sadar diri kami bukanlah princess), tapi menemukan seseorang yang dirasa "tepat" (bukan tepat sih tapi klik), trus kata Odah yang visi misinya sama, intinya menemukan seseorang yang kita rasa 'he is the one', tidaklah semudah itu. Mungkin karena pemikiran atau prinsip dan kami yang agak berbeda dari orang kebanyakan kali ya, kami tidak bisa menjadikan standar pemikiran orang lain kediri kami sendiri, begitu kira-kira. Panjang amat ya prolognya, padahal poin ini aku hanya ingin mengatakan kalau aku dan Odah punya tipe laki-laki idaman yang sama, yaitu laki-laki yang benar-benar ter terlihat 'laki' diera gempuran laki-laki hype atau gemoy zaman sekarang, agak sulit menjabarkan intinya hanya aku dan Odah yang paham, haha.
- Oh iya, katanya si Odah pernah chatan sama Stefan William difacebook dizaman doi main sinetron 'Arti Sahabat'. Gak percaya kan? Sama aku juga, wkwk. Bukan gak percaya sama cerita Odahnya tapi sama akun Stefan William yang dia chatting, karena banyak banget akun-akun fake yang ngaku artis dan balesin pesan-pesan penggemar random biasanya, apalagi waktu itu Odah masih usia sekolah yang tentunya mudah banget dikibulin, wkwk, tapi Odah ngotot banget tuh ceritain kalau itu memang Stefan William asli soalnya dia juga kirim-kirim atau update video saat dia shooting dan bukti-bukti otentik lainnya, tapi aku tetap gak percaya. Tapi tiba-tiba aku keinget kalau dulu aku juga pernah inboxan sama artis yang namanya Guntur Triyoga (entah darimana aku kenal tuh artis dan kenapa juga aku inbox dia), dan waktu itu akun FB nya tuh ada verified, kalau zaman sekarang mungkin kaya centang biru instagram yang menandakan itu akun memang asli punya pemiliknya. Aku ceritain lah ke si Odah juga (cerita sesama bocah-bocah alay korban inbox artis wkwkw) truss kata odah "tuhh kan.. kayanya memang benar itu akun artisnya", yang mana kalau cerita ini kami ceritain keorang lain pasti akan dianggap hoax atau cerita bodoh. Tapi ini real ceritanya, entah itu memang benar akun si artis atau kami yang kena tipu, hahaha.
- Satu cerita lagi, jadi aku sama Odah itu adalah orang yang gak pernah sama sekali membuat contekan atau kerpean atau bahasa banjarnya paisan ketika ulangan ataupun ujian berlangsung, kalau nyontek sihh pernah, tapi nyonteknya juga bukan nyontek full tapi ketika ada soalan yang dirawa jawabannya membimbangkan, kami saling bertanya atau nanya keteman lain buat nambah referensi jawaban kita (gitu gan cara nyontek yang elegan, gak deng, nyontek mah tetep salah gimanapun caranya). Trus pernah pada suatu kali, aku lupa gimana detailnya, waktu lagi ujian tuh ada yang bikin kertas contekan, entah itu dibuat siapa juga lupa, saat gak ada dosen itu kertas beredar kesana kemari dan sampailah dimeja pinto, karena aku dan Odah tentunya tidak berani membuka itu kertas contekan jadilah pinto yang mengeksekusi dan membacakan sekilas-sekilasnya, kami ikut nyalin untuk nambah referesni (lagi-lagi), dan saat proses itu berlangsung tiba-tiba ibu dosen masuk keruangan jadi kertas itu langsung dilempar sekenanya kebelakang dan gak sempat diamankan lagi, semuanya langsung gugup terlebih Ari karena kertas contekan itu jatuh persis didepan kursi Ari, dah tiba tiba eng i eng ibu dosen melirik kelantai tersebut dan bilang "ihhh apaa nihh" sambil mengambil sesuatu dari lantai, *jantung kami semua mau copot rasanya*, dan beliau mengambil sampah plastik yang letaknya persis bersebelahan dengan kertas contekan tersebut, "joroknya harusnya ini dibuang" ujar beliau melanjutkan sambil kemudian membuang plastik tersebut ketempat sampah. Sejenak kami nge-freeze, trus pas beliau keluar buang sampah, Ari atau Pinto buru-buru "ngamanin" kertas contekan yang jatuh tadi, hahaha berapa kali diingat pun momen ini tetap lucu banget. Itu pengalaman menyontek terseru sepanjang hidupku karena berasa banget adrenalinnya, mohon jangan ditiru.
Itu aja kali ya momen-momen bareng Odah yang bisa aku tulis dipostingan ini, complicated banget: senang, sedih, seru, konyol, gila dan feeling-feeling lainnya yang momennya tentunya gak bisa aku ingat semua, apalagi kalau lagi mau nulis entah kenapa sulit untuk mikir, tapi kalau lagi gak ngapa-ngapain biasanya suka keinget sendiri (dan kangen sendiri dan sedih sendiri karena momen tersebut gak bisa diulang lagi). Setelah lulus aku hampir gak pernah ketemu Odah lagi karena kami beda kota, ehh ada deh tahun lalu Odah main ketanjung dan kami nginap dirumah Rizka. Tapi waktunya sebentar banget karena Odah cuman sehari aja disini, kami juga gak banyak ngapa-ngapain karena Tanjung tidaklah seseru iu tentunya, dan kata Odah dia juga merasa ada yang berubah dari kami, entah apa itu, mungkin karena aku dan Rizka kadang membicarakan pekerjaan dilingkungan kami yang tentunya Odah tidak relate, atau porsi pembicaraan aku dan Rizka lebih sedikit mendominasi daripada dengan Odah, mungkin juga hal-hal lainnya yang tidak kami sadari atau tidak kami mengerti. Aku pribadi sih ngerasanya baik-baik aja, tapi jujur.. mencari topik pembicaraan agak sulit saat itu, seperti ada sedikit kagok, akupun gak paham kenapa, tapi selebihnya sih senang banget, banget malah, bertemu sahabat lama dan bercerita kembali walau waktunya sebentar. Kesimpulan yang aku pikir saat itu adalah sebaiknya kalau kami mau main atau ketemu jangan dikota salah satu darikami karena vibesnya berasa dirumah sendiri dan sitamu berasa orang asing gak sih, mending kalau main kebanjar aja atau kekota lain yang vibesnya memang dikota orang (kaya zaman masa kuliah) jadi berasa serunya buat explore atau ngelakuin sesuatu, mungkin begitu kali ya. Tapi sebenarnya sih kalau sama teman dekat mau dimana aja kapan aja harusnya bakalan seru-seru aja, karena yang penting itu bersama siapanya dibandingkan dimana tempatnya.
Segini aja dulu ya, semoga nanti aku bisa segera ketemu Odah lagi dan kami bisa main, bikin cerita-cerita baru lagi, jadi aku bisa nulis momen Odah lagi dipostingan selanjut-selanjutnya. See you soon!!
*Bonus : Edisi foto-foto jadul kangen bareng Odah (sumber: dari laptop jadul Odah).
Sedih banget laptopku yang menjadi satu-satunya tempat penyimpanan memori masa lalu udah rusak dan isinya tidak terselamatkan lagi.
Foto pas lagi dipantai sepulang dari Balat Litbang, bersama Ari sang ketua kelas gokil dan ka Erwin.
Pas lagi bemainan banyu, wkwk
Zaman karaoke ditimezone dengan harga 3000 rupiah perlagu dengan, waktu memilih list lagu lebih lawas daripada waktu benyanyinya karena list lagunya kosong kada mengaruan, sungguh dibunguli timezone wkwk
Foto dalam bis pas mau ke litbangkes, sebelah kami ada Ari dan Ipul. Jangan lupa pakai filter B612 yang hits saat itu untuk mengupgrade wajah yang kusam dan menambah rona warna bibir.
Foto setelah sidang skripsi bersama besti-besti kami, next postingan lain mungkin aku akan buat khusus untuk menceritakan perbestian kami, karena tokoh cerita tidak sesederhana aku dan Odah saja, banyak tokoh-tokoh unik lainnya hehe..
Foto pas yudisium dapat piagam penghargaan karena cumlade terbaik 1 dan 2, cyeilehhh wkwk. Tapi foto pas wisuda kaga ada, aneh bener, baru kali ini kayanya orang yang sahabatan tapi gak ada foto bersama pas wisuda, btw aku emang gak ada foto sama sekali pas wisuda karena datangnya udah telat dan pas udah selesai tuh rasanya capek banget ditambah cuacanya yang sangat panas, bahkan foto bersama keluarga pun aku gak ada saking hecticnya, satu-satunya jejak foto wisudaku hanyalah saat nerima piagam penghargaan mahaswa terbaik hasil jebretan paman potografer. Next semoga bisa foto wisuda ya kita Dah pas S2, Aamiin..
Comments
Post a Comment