30 Days Writing Challenge (Day 21-30)
Day 21 : Write about love
.Setiap ada pertanyaan "apa itu cinta?" aku selalu tidak tahu bagaimana mendeskripsikannya, karena definisi cinta itu cukup susah, seabstrak dan seluas itu menurutku. Mungkin memaknai cinta adalah bagaimana merasakannya daripada mengatakan atau menuliskannya.
Day 22 : Write about today
.Aku mau cerita satu momen saat aku pelatihan dibapelkes, sebenarnya kejadianya gak hari ini banget, udah seminggu yang lalu, berhubung aku nulis challenge ini gak rutin jadilah aku nulisnya sesempatnya saja.
Jadi saat pelatihan aku gak sengaja ketemu sama Syntia, temanku saat kuliah dulu (dulu kami cukup akrab terlebih saat masa awal perkuliahan, kami sering banget ngumpul dikosnya cicin). Kami gak sengaja papasan saat makan malam diruang makan bapelkes, kami excited banget karena terakhir ketemu pas lulus kuliah 6 tahun yang lalu.
Lalu kami janjian ketemu besoknya karena malam itu gak memungkinkan ngobrol panjang dimana kami sudah sama-sama capek masuk kelas pelatihan seharian penuh, terlebih cicin yang baru sampai jam 1 tadi malam. Aku gak expect bakal ketemu lagi karena besoknya aku udah kelas terakhir dan jadwal padat-padatnya, jadi janjian ketemu sekedar formalitas saja sebenarnya, haha. Keesokan harinya usai penutupan, aku foto-foto bareng teman seangkatan dan gak sengaja papasan cicin lagi, disitu kami banyak cerita tentang kerjaan, masa kuliah dan tentunya struggle profesi kami, saking serunya ngobrol gak kerasa kami melewatkan waktu makan (btw waktu makan dibapelkes itu ada batasan, termasuk waktu makan malam), dan saat itu kami juga ketemu bang Humas, sesepuh kami didunia per-sekrean zaman kuliah, makinlah obrolan menjadi-jadi semakin seru. Karena udah kemaleman dan gak dapat makan malam, jadilah aku dan cicin memutuskan makan keluar, kami order aplikasi ojek online untuk nganter ketempat makan, disinilah momen "unik" ini terjadi, saat kami naik mobil, aku tidak menaruh kecurigaan sama sekali dengan driver kami ini, memang beliau terlihat terlalu ramah kepada kami, dari menanyakan asal usul, tujuan kami disini, menawarkan makan ketempat lain yang lebih comfy, bersedia menemani dan menunggu kami makan, serta ajakan-ajakan lainnya. Dan aku yang polos (mungkin tolol) ini menjawab pertanyaan dengan sedetail-detailnya dan tak berkeberatan dengan tawaran beliau, tapi cicin menolak dengan halus dan mengatakan kami tetap ingin makan ditempat awal saja karena memang nyari tujuan yang dekat. Akhirnya kami sampai ditujuan dan pak supir tadi memilih menunggu dimobil walaupun kami sudah menolaknya berkali-kali, saat udah ditempat makan barulah cicin ngasih tahu kalau pak supir tadi ada kemungkinan bersikap "modus" karena dari kata-katanya cukup mengintimidasi dan cicin pernah mengalami hal serupa, terlebih jika kita berasal dari luar kota yang dianggap tidak tahu apa-apa, disitu aku baru ngeh kenapa cicin terlihat agak diam dan tak nyaman saat didalam mobil. Aku mulai takut (hahaha) dan kami mikir sepanjang makan gimana caranya "ngusir" bapaknya supaya pergi, mau nelpon orang tapi gak tahu siapa, aku takut kalau kami dibawa kabur entah kemana pas pulang nanti, jar cicin "kena kita lompat ja dari mobil misal sidin macam-macam" hahaha dikira semudah itu :(( kami makan dengan sangat lambaaaaatttttt dan ngobrol ngalor ngidul gak jelas, sampai sibapak (yang sepertinya jenuh menunggu) izin mau kepom bensin katanya mau isi bensin dulu, tapi cicin bilang kalau bapaknya gak perlu balik kesini kalau memang ada keperluan karena kami juga nunggu teman (padahal kagak), disitulah kami manfaatkan untuk pulang sebelum beliau kembali lagi. Kami lega bisa pulang dengan aman walaupun belum terbukti juga apakah bapak tersebut memang modus atau memang beliau over ramah dan baik hati. Ini jadi pengalaman yang seru buat kami, karena udah lama banget gak ketemu dan pas ketemu ada aja kejadiannya. Kata-kata sibapak yang kami ingat "sekolah kah disini mbak?", ujar cicin entah kita yang terlihat masih seperti anak muda atau kita terlihat seperti bocil udik perantauan wkwkw
Foto-foto sesempatnya :
Day 23 : A letter to someone, anyone
.Gak ada pesan buat siapa-siapa. Btw hari aku juga lagi flu berat rasanya badan capek bgt, maaf ya sepertinya gagal untuk challenge hari ini.
Day 24 : Write about a lesson you've learned
.Sesederhana perlakukan orang lain sebagaimana dirimu ingin diperlakukan.
Jika kamu mempersulit urusan orang lain, maka kamu juga akan dipersulit, pun sebaliknya.
Day 25 : Something inspired of the 11th image on your phone
.Mustahil jika akan menemukan something yang inspired dihpku karena isinya hanya kerandoman screnshootan dan foto-foto file kerjaan, wkk
jika merunut 11 foto dihp maka gambar ini yang akan muncul :
Bukan foto inspired juga, cuma foto ketika kami kegiatan disekolah tepatnya di SDN Suriyan, sekolahnya cukup seru karena orang-orang disini mayoritas orang flores yang sukunya beda dengan kami suku banjar. Sebenarnya kami punya suatu "mimpi" yang ingin dilakukan disekolah ini, tapi entah sampai saat ini cuma wacana dan entah apakah suatu saat nanti bisa kami realisasikan. Maybe.
Day 26 : Your school
(((btw ini udah hari kesekian lewat nulis blog gak rutin, tiba-tiba keinget mau nyambung ngisi challenge ini yang sebenarnya udah fail karena nulisnya gak teratur dan ogah-ogahan)))
back to topic
.Sekolah pertama aku adalah SD yang letaknya persis disebrang rumah aku, SDN kalahang 2 (btw aku gak masuk TK langsung SD karena masa itu tempat tinggal aku tidak terjangkau TK dan mayoritas teman-teman sekolahku juga langsung SD. Masa SD sangat sangat seru menurutku karena guru dan teman-temanku isinya orang-orang sekitaran tempat tinggal aku juga jadi berasa kaya main sehari-hari aja, pagi kami belajar dan sore bermain ditempat yang sama. Zaman SD aku termasuk anak yang cukup nakal karena bertemannya sama anak-anak cowok, seingatku waktu itu perempuan hanya 4 orang saja dikelas dan sisanya anak laki-laki. Dan karena sekolah aku yang letaknya persis disebrang rumah jadilah orang tuaku juga tahu kenakalan-kenakalan yang aku buat, dan sampai rumah malah makin dinarahi bahkan sampai dipukul (btw zaman dulu mendidik anak dengan "kekerasan" adalah hal yang normal sepertinya). Pokoknya zaman SD yang aku ingat rasanya seru dan menyenangkan karena isinya hanya main main dan main. Oh iya, mungkin aku juga termasuk anak yang ambis dari sekolah dasar karena aku udah juara kelas dari kelas 1 sampai lulus kelas 6. Dan salah satu momen yang juga aku ingat adalah aku ikut lomba menghafal UUD 1945 saat aku kelas 2 SD, disitu lawan-lawannya adalah kakak-kakak kelas sampai kelas 6 dan aku peserta termuda. Dan tidak disangka aku memenangkan lombanya saat itu, aku senang banget, sepertinya itu adalah piala pertama yang aku dapatkan dalam hidup, dan yang lebih bikin senang adalah karena aku bisa ngalahin kakak-kakak kelas wkwkwk, sejak saat itu aku merasakan kalau "berkompetisi" itu rasanya menyenangkan ;)
.Lanjut... Lulus SD aku masuk ke SMP 1 Tanjung, sekolah ini lokasinya cukup jauh dari rumahku (kurang lebih 5 km), dan saat itu aku berangkat sekolah dengan naik sepeda (sepeda tinjak kalau bahasa kampungnya), dengan badan kecil aku sehari-hari mengayuh sepeda kesekolah, bisa dibayangkan betapa capeknya kurang lebih mungkin setengah jam untuk berangkat dan segitu juga untuk pulang, kalau sekarang mah boro-boro sanggup bersepeda ketanjung, keliling kampung juga ogah banget, cape! Awalnya sih fine-fine aja karena banyak teman yang juga naik sepeda sekolah tapi lama-kelamaan pengguna sepeda sudah mulai berkurang, dan jam pulang juga beda dengan teman sekolah lain yang pakai sepeda, jadilah aku sering pulang sendiri ditengah teriknya cuaca panas siang hari. Akhirnya aku minta belajar naik motor sama abah (motornya motor laki dan sebenarnya gak seimbang sama tubuhku yang kecil, tapi apalah daya motor yang kami punya cuma itu saja saat itu), jadilah aku diajari abah setiap sore tapi masih gak dikasih bawa motor kesekolah karena takut kenapa-napa, sampai suatu hari aku nekat berangkat kesekolah bawa motor tanpa izin orang tua (karena orang tuaku kalau pagi kerja jadi gak ada dirumah, waktu itu ada almarhum nini dirumah dan beliau hampir sport jantung melihat aku bawa motor kesekolah, wkwkkw), Alhamdulillahnya waktu itu aku berhasil bawa motor pergi dan pulang sekolah dihari pertama itu dan berlanjut sampai hari-hari berikutnya. Btw, SMP aku ini letaknya dikota dan vibesnya berbeda jauh dengan sekolah dasar sebelumnya. Aku yang kebiasaan sok-sokan disekolah menjadi nolep dan kicep disekolah baru karena isinya benar-benar anak kota yang mentereng, sedangkan kita hanya anak kampung ;) aku juga berteman hanya dengan orang-orang "biasa" yang juga nolep dan lebih senang dikeheningan (wkkk marasnya), beruntungnya sisa-sisa prestasiku disekolah dasar masih ada tersisa di SMP, jadi aku masih masuk juara kelas walau gak juara pertama lagi (hanya sekali pas kelas 1 semester pertama aku bisa dapet juara 1) jadi aku tidak terlalu dikucilkan amat, tapi ternyata juara kelaspun kalau kehidupan dan pergaulanmu tidak update atau populer ya kamu tetap nothing, karena sistem pergaulannya yang "dianggap ada" adalah anak-anak yang pintar, cakep, populer dan hits, setidaknya begitu penilaianku, maafkan kalau salah. Kisah-kisah sinetron ada anak cupu dan pinter lalu jadi hits dan idaman itu adalah pembohongan besar dikehidupan nyata, hahaha. SMP adalah masa paling tertidak seru dari semua jenjang pendidikan yang kujalani, kelas 1 dan 2 aku sekolah sekedar sekolah saja tanpa ada gairanh hidup sama sekali. Hanya saat kelas 3 aku mulai sedikit merasa "hidup", kelas 3 aku berada dikelas yang isinya mayoritas bukan siswa pandai (sorry banget wkwk) bahkan bisa dibilang anak-anak nakal, tapii disini aku malah merasa agak seru, aku punya teman namanya Lia dan Yuyun (yang sampai saat ini kami maish berteman akrab), kami adalah siswa yang agak freak dikelas karena.....entah kenapa waktu itu kami begitu menyebalkan jika difikir sekarang, kami terlalu senang belajar, kalau guru gak masuk kami selalu nyari kekantor, sering ngingetin PR dan tugas keguru (idihhh) yang tentunya jadi "musuh" kawan-kawan dikelas, sok pintar lah intinya wkwk, padahal aku juga gak rangking 1 saat itu, rangking 1 dan 2 nya adalah teman-teman cowok yang mereka biasa aja, tapi entah kenapa aku sirangking 3 yang sok ambis, entahlah aku kerasukan setan apa saat itu, yang kufikir saat ini benar-benar menyebalkan dan menjijikan, maafkan lah aku wahai teman-teman :") Trus juga aku, Lia dan Yuyun kami senang main kebelakang sekolah pada jam isitirahat, menjejalah gang-gang kecil sekitaran sekolah dan sering dikejar bebek atau angsa karena salah jalan, wkwk, kami juga senang main kesawah, dekat rumah murni yang rumahnya gak jauh dari sekolah. Pokoknya ngelakuin hal-hal random dan gak kaya orang pada umunya, emang freak banget kalau difikir-difikir.
.Lanjut SMA aku sekolah di SMA (yang katanya terbaik diTabalong), SMANTA, isinya memang banyak anak pinter dan populer. Berbeda dari zaman SMP yang gak seru, masa SMA sedikit lebih menyenangkan, dari kelas 1 aku udah punya geng namanya "vero amico", kami ada 6 orang yang mana kami pisah kelas saat penjurusan kelas 2 (aku dan dewi di IPA, sedangkan 4 lainnya di IPS, tapi kami tetap akrab sampai lulus, harusnya sampai sekarang tapi semua dah berubah sejak negara api menyerang). Intinya ya gitu lah, masa SMA ku hanya diisi belajar dan belajar, dan Alhamdulillah aku selalu masuk rangking juara jelas dari kelas sampai lulus (walau gak konstan juara 1 terus). Jika kata orang-orang masa SMA adalah masa yang paling menyenangkan, maka aku adalah orang yang tidak sependapat, mungkin karena tidak ada yang menarik dari kehidupan zaman SMA ku. Masalah pertemanan biasa saja, masalah pergaulan tambah biasa, masalah percintaan makin biasa, aku setidaknya pernah menyukai satu orang zaman SMA (dan diapun sepertinya sama wkwk) tapi hubungan kami gak berjalan lancar, ada saja penghalangnya, padahal belum punya status hubungan tapi semesta sepertinya tidak merestui, dan karena aku juga gak pengen-pengen amat punya pacar jadilah aku tidak pernah punya pacar sampai lulus SMA, tapi masa pdkt-annya seru juga kalau diiingat-ingat, wkwk. Apalagi ya yang seru zaman SMA? Sepertinya semuanya biasa saja kalau diingat-ingat tidak ada something special.
Oh iya, waktu SMA aku ikut ekskul tari, tari modern kaya dance gitu dan juga tari tradisional. Kalau dance moder sepertinya tidak cocok diaku, karena aku kurang suka saat dilihatin tampil, ditambah look aku menurutku tidaklah menarik dibandingkan teman-teman lainnya :") Kalau tari tradisional aku suka-suka aja karena terlihat lebih "sopan". Gerakan tarinya lebih tertata dan terkontrol, plus aku suka banget pakai tradisional saat tampil narinya, seingatku tarian yang pernah aku tampilin adalah tari saman, sisanya lupa.
Moment yang juga seru saat aku SMA adalah kegiatan pramuka, yang mana pada waktu itu ada kegiatan persami disekolah, itu pertama kalonya aku ikut kegiatan sekolah yang mengharuskan bermalam diluar rumah. Kegiatannya seru, kami kaya "dilatih" gitu dalam hal kepramukaan, lebih tepatnya sih seperti "disiksa" karena disuruh macam-macam hal yg bikin capek, kaya push up, sit up, merayap dijalan, disuruh berendam diparit dan semacamnya lah, tapi menurutku ini gak ada apa-apanya dibandingkan diksar zaman kuliah yang jauh lebih parah wkwk. Tapi serulah ngeliat kakak-kakak kelas sok galak, dan pengalaman juga nambah jadinya. Jadi gitu.
.NAHHH kalau kuliah termasuk sekolah gak ya? Masa-masa kuliah adalah masa terseruuuuuuu dalam kehidupanku, dan ceritanya panjang banget karena momennya banyak, kalai cerita disini bakal kepanjangan ini postingan, mungkin aku ceritain dipostingan lain aja kali ya (kalau sempat dan gak males), sepertinya dipostingan-postingan lainpun ada nyerimpet cerita-cerita aku zaman kuliah. Intinya aku kuliah diluar kota, walau gak jauh-jauh amat tapi tetap lumayan jaraknya dari tempat tinggal aku, dan mengharuskan aku ngekos karena gak mungkin bolak-balik tanjung-bjm tiap hari, wkwk. Aku kuliah diuniska, salah satu kampus swasta yang lumayan besar dan hits jua dibanjarmasin, kampus dan ceritanya benar-benar complicated haha karena banyak banget kesannya. Aku kuliah jurusan kesehatan masyarakat dan ikut organisasi kampus yang namanya KSR, baik kuliah ataupun organisasi dua-duanya seru dan besar banget pengaruhnya dihidup aku. Ntar deh diceritai detailnya hehe, i love uniska i love ksr.
Day 27 : Someone who inspires me
.Sepertinya gak ada orang yang benar-benar menginspirasi aku, kadang aku termotivasi melihat kehidupan ataupun karakter seseorang, tapi gak ada yang benar-benar pengen aku ikutin atau aku tiru, atau mungkin belum nemu aja? Mungkin ini karena keterbatasan wawasanku juga jadi aku kayak gak bisa banyak ambil contoh gitu. Aku cukup belajar dari keseharian aja, ditambah makin kesini hidupku jadi makin kurang ambisi, kaya semengalirnya gitu aja, gak ada target, gak passionate, gak ada keinginan untuk jadi orang "hebat" atau semacamnya (dulu sih ada, tapi sekarang bisa hidup tenang saja sepertinya sudah cukup, entah ini kemunduran atau sebaliknya, maybe) rasanya aku ingin hidup biasa saja dan bahagia tanpa banyak beban fikiran, dan jika menilik kehidupan orang-orang hebat rasa-rasanya mustahil bisa hidup tanpa "beban" karena semakin tinggi pohon semakin kencang angin menerpa.
Day 28 : Write about loving someone
.Haduhhh aku cuma bisa menghembuskan nafas kalau (lagi-lagi) questionnya tentang cinta, wkwk. Jujur aku gak pernah benar-benar mencintai seseorang jadi bingung mau nulis apa. Diusia 29 tahun aku termasuk manusia yang kurang beruntung dalam masalah percintaan karena sampai saat ini belum nemu juga "orangnya", mencintai dan dicintai seseorang dengan benar maksudnya. Nanti deh ya kalau udah waktunya (dan tentunya nemu orangnya) mungkin bisa aku jadiin bahan tulisan diblog ini, entah siapakah orangnya wkwk.
Day 29 : My goals for the future
.Aku yang dulu bukanlah yang sekarang, cyeilehhh.. Kalau dulu ditanya goals mungkin aku bisa menjabarkannya dengan semangat dan keoptimisan akan masa depan yang cerah, hahaha. Kalau sekarang? hmmm.. Sebenarnya aku bukan termasuk orang yang madesu juga sih, diumur sekarang aku sudah diposisi seorang ASN dengan pangkat jabatan yang lumayan karena aku keterima PNS diusia yang cukup muda (beberapa bulan setelah lulus kuliah), aku juga bingung tepatnya hal apa yang merubah diriku dari masa muda yang cukup bersemangat dan punya beberapa impian menjadi manusia yang berubah 180 derajat kehilangan vibes itu. Entah karena salah memilih pekerjaan, lingkungan kerja yang tidak mendukung, aku yang mulai kehilangan pergaulan, aku yang semakin sering sakit semenjak bekerja, beban kerja yang menurutku benar-benar mematikan kreatifitas? Entahlah. Sebenarnya alur hidpku juga gak suram-suram amat, dibalik "beban-beban" yang kusebutkan diatas tadi, aku masih bisa tertawa dan bercanda dengan teman-teman, aku bahagia dengan keluargaku, aku bisa belanja dan makan enak karena gaji cukup dan lain-lainnya. Aku heran entah hal apa yang merubah pemikiran dan kehidupanku begitu signifikan. Kalau sekarang ditanya goals mendatang, aku gak punya impian muluk-muluk seperti impian masa mudaku (padahal sekarang juga masih muda huffft), aku pengen hidup tenang, damai dan bahagia, itu aja, yang aku juga tahu bagaimana menjabarkannya. Mungkinnnnn aku harus menjalani sesuatu yang baru kali ya karena hidupku yang sekarang begitu stagnan, nikah misalnya, haha. Memikirkannya saja aku merasa geli, padahal teman-teman seusiaku sudah hampir semua menikah, punya anak satu, dua, tiga, karena memang masa-masanya manusia usia akhir 20-an, dan aku termasuk yang "terlambat" jar urang tu, tapi aku gak mikir gitu sih, aku percaya semua ada waktunya, dan jodoh itu adalah salah satu takdir Allah yang gak bisa diganggu-gugat sesuai ketetapan-Nya, aku juga sadar diri aku mungkin belum dikasih karena aku memang belum siap, tapi ntah sampai kapan siapnya kalau gak dicoba :")) Itu aja kali dulu ya goals yang bisa disebut, nikah dan punya anak yang cakep dan pintar, btw aku pengen banget punya anak yang pintar, karena kan katanya gen ibu nurun keanak, wkwkw. Tapi aku gak mau maksain anak aku nanti untuk jadi apa atau hidupnya bagaimana, aku pengen jadi ibu yang fleksibel, membebaskan anak menjadi dirinya sendiri tapi tetap mengarahkan kearah yang benar tentunya, loh oh loh kok jadi kejauhan mikirnya wkwkwk, semoga kejadian beneran deh, Aamiin..
Day 30 : Write about what do you feel when you write
.Aku adalah manusia yang kurang fasih public speaking, dan kalo ngomong pun aku suka kaku kecuali akrab. Tapi ketika menulis, aku kayak lagi ngomong yang lancar kayak orang bener aja gitu. dan setelah aku baca ulang hasil tulisanku, bagus juga yha ternyata wkwk (btw dulu waktu sekolah aku pernah ikut ekskul mading dan aku rutin mengirimkan tulisanku kebagian penerbit, dan kalau tulisan kita dipajang tuh rasanya senengggg banget sulit digambarinnya). Kalau lagi nulis tuh kaya lebih leluasa untuk mengungkapkan perasaan. Misalnya kalau diminta mengutarakan kesan dan pesan atau pendapat, ketika ngomong aku kikuk, tapi pas ngucapinnya secara tertulis di chat bisa panjang banget. Begitulah kira-kira.
Akhirnya 30 days writting challenge selesai juga. Seru. Walau nulisnya ogah-ogahan, wkwk. Sampai ketemu dichallenge-challenge selanjutnya!!!
Comments
Post a Comment