30 Days Writing Challenge (Day 1-10)
. Sebenarnya describe diri sendiri itu agak susah sih, karna jadinya subjektif bukan objektif. Tapi berhubung aku pengen ikut 30 days challenge ini jadi gak papa kali ya, hehe.
Aku menurutku pribadi adalah orang yang complicated, mungkin satu atau dua atau tiga karakter/sifat tidak bisa menggambarkan diri aku yang rumit ini. Kadang aku pun bingung dengan bagaimana diriku sebenarnya karena seringnya berubah kepribadian, sifat, mood, mental sikap dll. Oke bingung kan.
Jadi aku sebenarnya tumbuh dari anak kecil yang cukup nakal dan ceria disekolah dasar lalu kemudian masuk kesekolah lanjutan tingkat pertama dan tingkat atas yang lokasi sekolahnya ada diluar "kampung" ku, aku yang awalnya cukup cherfull (idih apasih) menjadi pendiam, karena aku orangnya sulit adaptasi dilingkungan baru, tapi satu yang tetap sama aku senang belajar dan terobsesi jadi juara kelas (personality jenis apa ya ini? wkwk), dan Alhamdulillah obsesi ini selalu bisa aku raih walau naik turun, dan berlanjut semakin aku dewasa setelah kuliah dan memasuki dunia kerja aku masih merasa bahwa aku adalah orang yang sulit adaptif, aku sulit menyesuaikan dengan lingkungan dan orang baru, yang mana kata temanku kalau aku tidak senang dengan sesuatu atau orang akan terlihat jelas walaupun menurutku aku tidak pernah sefrontal itu, haha.
Lalu sifatku yang lain adalah perfectionis, yang mana ini kadang malah jadi boomerang terutama ketika kerjaan sedang banyak-banyaknya, aku yang terbiasa dengan pola belajar sekolah + kuliah ingin menyelesaikan sesuatu dengan baik dan benar dan bahkan "bernilai lebih" kadang jadi keteteran berujung stress dan down menerapkan ini didunia kerja. Yakali kalau demi nilai sekolah yang akan dapat impact dari kerja keras adalah kita sendiri, nah kalau kerjaan bukannya dapat "nilai" yang ada malah dapat capek karena ketambahan "tugas-tugas baru".
Lalu aku juga orang yang gak enakan dengan orang lain, yang tentu sudah bisa dibayangkan dampaknya :( Lalu aku juga panikan dan gampang cemas serta gampang ketrigger sama sesuatu, terutama kalau tekanan yang sifatnya memburu2, huhu aku adalah orang dengan mental selemah itu, tapi heran juga kenapa aku masih bisa menjalani hidup dengan tekanan yang kadang cukup berat (kenapa? Ya karna Tuhan yang senantiasa menguatkan dan merangkulmu wahai Ica!)
Cukup dari sisi buruknya, sekarang sisi positif (cyeilehhh) diriku adalah aku orang yang baik, klise wkk, ya aku orang yang cukup baik menurutku (tapi gak bisa aku rincikan nanti jadinya riya, hilanglah pahala kebaikan ku, haha), aku juga orang yang berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan apa yang aku mulai (terutama dalam hal kerjaan), walau "nyeleseinnya" kadang sampai tertatih-tatih, asal beres dan membawa dampak baik buat orang sekitar. Aku juga tipe orang yang setia kawan, karna itu aku merasa orang-orang yang berteman baik denganku adalah orang yang beruntung, wkwk peace kawan! Apalagi ya? Intinya complicated bingung menjelaskan.
Day 2 : Things that makes you happy
.DUIT wkwk
Tapi benar kan, siapa yang gak happy dengan duit, terutama kaum kismin macam aku. Canda deng.
Sebenarnya aku mudah bahagia dengan hal-hal kecil / sederhana, dan kebalikannya aku juga mudah sad dengan hal-hal sepele, wkwk (kok banyak wkwk dalam postingan ini ya).
Mungkin dalam waktu dekat ini hal yang membuat aku bahagia adalah sore tadi aku bisa menyelesaikan SPJ kegiatan beserta tetek bengeknya setelah semingguan ini waktu dan tenaga terkuras habis mengerjakan ini yang seperti tidak ada habisnya, dan memang tidak ada habisnya sampai akhir tahun dan berlanjut tahun berikutnya, tapi setidaknya sekarang ada waktu jeda untuk aku sejenak bernafas relax. Dan sekarang sambil nulis ini mood aku terasa bagus sembari mendengarkan lagu Bernadya-Apa mungkin. A little things makes me happy.
Day 3 : A memory
.Time flies but memories stay forever, perumpamaan yang sangat benar adanya. Beberapa manusia diciptakan dengan kelebihan indera pengingat yang bagus dan mampu merunut kisah hidupnya, beberapa mungkin bisa mengingat dengan adanya rekam jejak seperti foto, video, voice note dll.
Aku termasuk orang yang suka mengumpulkan foto-foto masa lampau, sayangnya drive penyimpananku satu-satunya dilaptop jadul sudah hilang karena laptopnya rusak mendadak dan isinya tidak sempat terselamatkan :(( Padahal disana banyak arsip saksi kehidupan sejak aku kecil sampai dewasa.
Back to a memory, tiba-tiba yang terlintas diingatanku adalah saat diksar KSR tahun 2013, momen ini adalah salah satu momen ter-impactfull dalam kehidupanku karena rasanya nano-nano. Berawal dari aku ikut-ikutan masuk organisasi karena ketidaksengajaan menemani Rizka mengantar formulir pendaftaran kesekretariat, lalu aku termakan oleh bujuk rayu kakak senior (Bang Bihang) bahwa masuk KSR sangat menyenangkan karena ada banyak kegiatan indoor ataupun outdoor terlebih untuk mahasiswa baru yang belum kenal kehidupan kampus ditambah aku yang mudah terprovokasi wkwk jadilah akhirnya aku ikut mendaftar tanpa pengalaman sama sekali. Lanjut beberapa hari kemudian diadakanlah rapat / pertemuan oleh kakak-kakak senior KSR untuk membahas persiapan Diksar atau pendidikan dasar, 3 kali pertemuan diksar ruangan yang isinya pembahasan singkat tentang organisasi, visi misi organisasi, kegiatan-kegiatan yang ada dalam proker organisasi dan lain-lainnya terkait kemanusiaan dan kepalang-merahan. Plus dihari ketiga diksar ruangan kami disuruh mempersiapkan segala sesuatu yang harus dibawa saat pelaksanaan diksar lapangan. Diksar lapangan ini adalah tes atau penentu calon-calon anggota untuk bergabung menjadi Anggota Muda KSR.
Singkat cerita sampailah dihari H kegiatan, kami membawa seperangkat alat kemah untuk 4 hari (btw karena kami rata-rata adalah mahasiswa baru non pengalaman dengan organisasi jadi barang-barang yang dibawa cukup unik, termasuk aku dan Rizka yang membeli sepatu kets sehari sebelum diksar, kami membeli sepatu tali dipasar tungging belitung seharga 35.000 dan juga kami ketemu dengan sesama peserta diksar yaitu nurul dan helda dengan keperluan yang sama, ngakak banget kalau diingat. Kalau dipikir sekarang betapa konyolnya membawa sepatu 35 ribu untuk difungsikan digunung selama 4 hari). Lanjut dari kampus kami berangkat menuju lokasi diksar di Mandingin Banjarbaru menggunakan truk. Yap truk pengangkut barang, seumur-umur aku belum pernah naik truk. Perjalanan memakan waktu kurang lebih satu jam, dari sinilah kemalanganku berawal, dipertengahan jalan aku mulai mabuk perjalanan (ya, aku adalah orang yang mudah mabuk perjalanan dengan transportasi apapun), awalnya aku mual, pusing lalu muntah didalam truk, hueekk bisa dibayangkan betapa menjijikannya, belum juga sampai lokasi aku sudah down. Dalam hati aku berharap semoga segera sampai lokasi supaya aku bisa istirahat menetralkan mual dan rasa pusing ini. TAPI TERNYATA aku salah, boro-boro bisa istirahat, belum juga truk berhenti sudah terdengar gelegar suara orang berteriak-teriak, aku yang agak delay mencoba mencerna, what happen? Ketika truk berhenti, suasana berubah sangat berisik dan mengejutkan, dibawah truk kakak-kakak senior sudah teriak dan rusuh memanggil kami segera turun, kami lekas turun dengan terburu-buru, hilang akal, terlebih aku yang masih mabuk perjalanan turun dengan terhuyung-huyung (sepertinya Rizka akan tertawa jika membaca ini karena doi tahu betul alurnya hahahaha). Lanjut.. Kami dibentak disuruh dengan arahan yang telak, mungkin bukan menyuruh tapi memplonco wkk, kami disuruh merayap, berguling, pushup ditengah aspal sampai menuju hutan, pokoknya sangat tidak manusiawi lah. Setelah kurang lebih sejam ritual sambutan itu dimulai, kami dibariskan, barang-barang yang kami bawa diserahkan kepanitia kecuali barang pribadi seperti pakaian dan obat, lalu ada istirahat sebentar sekitar kurang 3 menit (yaelah nangisss bgt saking singkatnya) disitulah aku muntah kuning setelah diazab habis-habisan, dan disitu rasanya aku seperti akan mati, terlebih kami akan "diperlakukan" macam ini selama 4 hari. Panitia mendownkan habis-habisan fisik dan mental kami sehingga kami menjadi orang yang pupus harapan (setelah jadi anggota aku baru tahu tujuan dari peserta harus didownkan dihari pertama kegiatan supaya lebih mudah dikontrol dan diarahkan oleh senior). Lanjutt.. Saat hari sudah menjelang magrib, disitu panitianya menyuruh peserta yang tidak sanggup atau tidak mau ikut diksar ini dipersilahkan pulang, tapi mereka tidak mau mengantarkan alias kami disuruh pulang sendiri, ya kali jam magrib ditengah hutan dan kami orang luar banjarmasin disuruh mencari jalan keluar hutan sendiri. Jelas tidak ada yang berani, walaupun beberapa orang dalam hatinya ingin pulang termasuk aku. Konyolnya aku mencoba membujuk satu persatu teman-temanku untuk diajak pulang, pikiranku saat itu karna ada pamanku dibanjarbaru yang bisa dihubungi untuk menjemput setelah aku bisa keluar dari dalam hutan, tapi tak ada satupun teman yang mau karna mereka sama sekali tidak tahu jalan keluar hutan, huhu. Aku putus asa, sampai Rizka menenangkan bahwa kami akan bisa melewati ini, "tahan ka, sisa 3 hari aja lagi habis tu kita ampihan", aku ingat banget itu yang dikatakan Rizka untuk menyemangati aku walaupun aku tahu dia juga down waktu itu (kisahnya habis diksar handak ampih sekalinya malah berlanjut sampai lulus pun masih jadi anggota kita Riz). Lanjut lagi malam datang, rutinitas tak ada bedanya dari siang, kami diberikan materi oleh panitia lanjut istirahat beberapa menit lanjut disika lagi, begitulah putaran lingkaran setannya, haha. Pukul 11 malam kami sudah masuk tenda, disini rasanya seperti menemukan surga setelah disikat habis-habisan akhirnya kami bisa rebahan, dalam satu tenda semua peserta bergabung tidur jadi 1, cowok dan cewek, oh iya aku lupa menyebutkan siapa saja teman anggotaki, cowok-cowoknya hanya ada 3 orang: Suman, Acuy dan Gabon, sisanya cewek semua, ada Rizka my besti for ever, triana aliasi pinto nama lapangannya, Aya, Odah, Zahra, Helda, Candra, Nurul, Zevia, Mardiana, Nelma, Plestek (aku lupa nama aslinya karna dia gak bertahan lama diKSR, dan Zaenab, kami berjumlah 16 orang dari fakultas yang berbeda-beda. Aku kira malam itu kami bisa sejenak melepas penat sampai pulih ternyata sejam kemudian kakak-kakak panitia kembali merusuh bahkan tenda kami dirobohkan, ditengah malam gulita kami "digrebek", kocar-kacir lah kami terutama yang sudah terlelap kealam mimpi, aku saat itu tidak tertidur nyenyak karena memang gak enak badan. Lalu kami dikumpulkam ditengah lapang lagi, disuruh berguling-guling ditengah hutan, direndam disungai Mandiangin yang sangat dingin terutama dimalam hari, diguling lagi dan penyiksaan disiang hari terulang kembali. Saat itu aku merasa bahwa itu adalah hal terberat yang pernah terjadi dihidupku, sungguh mengerikan haha. Setelah kurang lebih sejam dieksekusi kami dipersilahkan kembali ketenda untuk tidur, tapi seperti ada trauma kami jadi was-was untuk tidur, haha. Singkat cerita 4 hari berlalu dengan begitu berat, sehari rasa setahun, sampai dimalam terakhir ada jurit malam puncak acara, dimana panitia sudah menyusun segalanya, tapi aku sudah tidak merasa takut atau peduli lagi karna fisik dan mental sudah digembleng habis selama 3 hari kemaren, dan aku juga pernah ikut pramuka saat SMA yang jurit malamnya hampir sama teknisnya. Ada beberapa pos kami datangi, kami dibagi menjadi 8 kelompok masing-masing 2 orang, aku bahkan lupa aku sekelompok dengan siapa saat itu lol. Setelah jurit akhirnyaaaaaa udah terlewati 3 malam yang artinya besok kami sudah pulang. Aku merasa seperti akan bebas dari penjara, tapi jangan senang dulu masih ada satu hari siang besok siapa tahu ada kejutan lagi dari panitia, huhu. Jurit malam selesai menjelang pagi, kami semua tertidur pulas usai itu, baik peserta dan panitia, sepertinya itu adalah puncak dari segala kelelahan kami 3 hari 3 malam berturut-turut. Kami bangun agak siang mungkin jam 9 an pagi, lalu makan pagi seperti biasanya, dan diperbolehkan mandi setelah 3 hari tidak mandi, hmm tumben panitianya baik. Lalu kami membersihkan disungai terdekat, Pinto temanku bahkan keramas disana saking gerahnya. Aku dan Rizka memilih untuk tidak mandi, kami membersihkan badan seadanya saja. Dan benar saja kecurigaanku, setelah selesai mandi, kepala kami malah diguyur dengan air lumpur atau bahasa banjarnya air pucirin, sia-sialah Pinto yang baru keramas membersihkan rambut panjangnya, haha. Lanjut kami dibawa jalan kaki menuju Puncak tahura, disitulah kami dikukuhkan lulus menjadi anggota, yang mana simbol ceremoninya pun luar biasa (tidak patut aku ceritakan disini, wkk). Setelah dikukuhkan, kami turun kembali ketenda, beres-beres perlengkapan dan akhirnya truk yang menjemput kami tiba, Alhamdulillah. Di dalam truk saat pulang itulah kami menjadi sangat akrab satu sama lain, saling cerita, ketawa-ketawa dan beberapa temanku memparodikan kakak-kakak panitia saat memplonco kami (btw aku jelaskan bahwa perploncoan disini hanya istilahku, bukan dalam artian buruk yang sebenarnya. Tidak ada siksaan fisik kaya pukulan dan semacamnya, hanya perintah-perintah seperti merayap, pushup, situp, guling-guling, direndam dan lain semacamnya yang cukup menguras fisik, bukan cukup sih sangat menguras, wkk. Plus bentakan dan teriakan yang lebih menyakitkan dari siksaan fisik menurut kami karena panitia benar-benar tahu bagaimana memainkan mental dan emosi kami). Dalam truk pulang inilah aku merasakan kebahagian yang luar biasa dan seperti benar-benar kelur dari penjara. Beberapa hari setelah kembali kekampus, aku dan Rizka yang awalnya ingin berhenti malah keterusan, karena kegiatan-kegiatan yang dijalankan benar-benar seru dan bermanfaat, plus kami dapat keluarga baru yang solid, sampai aku lulus kuliah aku masih terdaftar dalam angkatan AP 1 KSR, dan komunikasi dengan teman angkatan, kakak senior dan adik junior pun masih tejalin. Kalau tidak salah sekarang angkatan sudah mencapai AP 10 artinya sudah 9 tahun berlalu sejak aku diksar. Dan aku bangga dan bersyukur menjadi anggota KSR karena benar-benar memberi dampak baik kehidupku secara mental dan pengalaman.
A memory doang nihhh tapi ceritanya liwar panjang, wkwkwk.
Day 4 : Place you want to visit
.Mekah Madinah
Walaupun aku bukan orang yang tergolong agamis, tapi pergi ketanah suci melaksanakan haji ataupun umroh adalah impian setiap muslim.
Now belum ada rezekinya, semoga suatu saat aku bisa pergi kesana bersama keluarga lengkap, Aamiin..
Day 5 : Your parents
.Alhamdulillah adalah kata yang bisa menggambarkan perasaanku ketika memikirkan tentang orang tua. Aku sangat bersyukur memiliki orang tua seperti orang tuaku. Ditengah era sosmed ini aku membaca banyak sekali cerita orang-orang tentang keluarga yang kurang bahagia, entah itu perlakuan orang tua mereka, pola didik / pola asuh, tuntutan dan lainnya yang kadang membuatku berfikir apakah betul ada "figur" orang tua yang seperti itu atau itu cuma cerita yang dilebih-lebihkan, tetapi yang perlu aku pahami adalah kondisi kehidupan setiap orang berbeda. Karena membaca banyak cerita-cerita macam diatas membuatku bersyukur tidak tumbuh dalam kondisi "kurang kasih sayang" walaupun orang tuaku juga bukan sosok sempurna yang memperlakukan aku bak princess.
Aku ingat aku dimasa kecil adalah anak yang nakal dan sering menerima hukuman dari orang tua baik berupa lisan bahkan fisik, sepertinya dimasa aku kecil perlakuan memukul anak yang nakal adalah lumrah karena masa itu belum banyak info parenting kaya sekarang dan orang tuaku juga bukan orang "terpelajar" yang mempelajari ilmu mengasuh anak. Aku dididik cukup keras waktu kecil, disiplin dalam belajar dan bahkan dituntut mendapatkan prestasi (yang dulu sering membuat aku berontak haha, tapi ternyata sekarang aku bersyukur karena aku jadi banyak pengetahuan), aku juga tergolong anak yang nakal pada masa sekolah dasar sehingga sering dihukum, dimarahi, dipukul dan semacamnya (kalau zaman sekarang mah bisa-bisa aku lapor Kak Seto, wkk). Seiring aku bertumbuh aku juga merasa orang tuaku ikut bertumbuh secara emosi, mereka jauh lebih bijaksana dan lebih memahami karakterku. Semakin aku dewasa semakin aku merasa "pengorbanan" luar biasa orang tuaku, baik mama ataupun abah berusaha memberikan segala yang terbaik untuk anak-anaknya, dari mengusahakan pendidikan yang layak (sampai aku dan adikku sarjana) yang aku tahu ini adalah hal yang berat karena ekonomi keluarga tidak mencukupi tapi mereka mau mengupayakan dengan mengesampingkan keinginan mereka yang lain. Orang tuaku juga selalu ada dalam kondisi apapun, saat aku sakit atau terpuruk satu-satunya tempat yang memberikan "obat" adalah orang tuaku dirumah. Jika definisi rumah adalah tempat berpulang ternyaman maka itu sangat benar adanya padaku, rumahku adalah tempat ternyamanku dari segala tempat yang indah di dunia ini. Intinya aku sangat sangat sangat bersyukur dan menyayangi orang tuaku (mereka mungkin takkan pernah tahu seberapa besar perasaanku karena aku tidak pernah mengungkapkannya, btw kami adalah keluarga dengan tipe klasik yang tidak terbiasa dengan kata-kata sayang tapi cukup membuktikan dengan tindakan. Tetapi sebesar apapun cintaku, cinta orang tuaku pastilah teramat lebih besar karena yang aku pernah tahu dan dengar katanya cinta orang tua kepada anak adalah endless love yang tidak ada satu cinta manusiapun yang menandinginya). Semoga orang tuaku selalu sehat, panjang umur, terus bahagia dan aku menjadi salah satu alasan didalamnya :)
Day 6 : Single and happy
.maybe... yes maybe no. Now im single and i feel happy unhappy, lebih tepatnya biasa aja. Kadang aku merasa kosong karena tidak ada tempat berbagi hati ketika lelah, kadang aku juga merasa baik-baik saja bahkan kesendirian lebih menenangkan. Aku percaya kebahagian itu diciptakan bukan dicari, i think aku harus bahagia terlebih dahulu dengan diriku sendiri sehingga nanti "berdua" bahagianya akan dobel :))
Day 7 : Favourite movie
.Aduhhh.. Aku suka nonton film, series dan lain-lain tapi gak tau film apa yang paling aku favoritin wkwk. Literally aku nonton film semua genre yang bawaannya menghibur, tapi kayanya genre yang paling aku suka adalah horor, thriller terutama yang berplot-twist, film yang buat "mikir" juga nambah nilai plus menurut aku. Kalau film horor/thriller lokal yang aku suka adalah produksinya Joko Anwar, dari film jadulnya Pintu Terlarang sampai ke yang terbaru Pengabdi Setan 2, semuanya aku suka, kalau horor luar banyak juga yang suka tapi lupa judul berhubung aku bukan movie hunter. Genre kedua adalah komedi, dimana zaman hidup nan rumit ini film komedi adalah satu opsi hiburan terbaik (lupa judul juga huhu saking banyaknya). Dua genre diatas terfavorit sih kayanya, sisanya ya biasa aja, genre romans atau action sepertinya kurang diaku, nontoh sih nontoh tapi jarang nemu yang berkesan.
Day 8 : The power of music
.Sesuatu atau perasaan yang sulit diungkapkan atau diutarakan bisa terwakili dengan musik. Musik dalam kehidupanku bisa menjadi hiburan ketika aku suntuk, kadang juga membantu meluapkan emosi, penambah semangat dan mengekspresikan suasana hati. Aku bukan pecinta musik atau orang yang paham musik, tetapi jika dikatakan bahwa musik berpengaruh dalam kehidupan manusia maka aku sepakat *jempol
Day 9 : Write about happines
.Sebenarnya sudah menunda-menunda lanjut nulis blog ini untuk menemukan satu hepines untuk dituliskan, tapi sampai beberapa hari belum dapat momennya, jadi daripada daily writing challenge ini terjeda lama aku putuskan untuk menulis seadanya saja, toh kataku diatas kalau kebahagian itu perlu diciptakan daripada dicari, walaupun penerapannya sulit wkwk.
Alhamdulillah aku masih sehat ditengah hecticnya pekerjaan saat ini adalah satu hal yang patut kusyukuri, aku masih bisa tetap tenang walau kadang kepanikan dan kecemasan seringkali melanda, dengan masih terkendalinya fisik dan mental, aku pikir ini adalah sesuatu yang baik, dan sesuatu yang baik merupakan satu kebahagiaan, sekecil apapun itu :)
Day 10 : Your best friend
.zaman SD aku punya teman akrab yaitu Nita dan Risa, sebenarnya ada satu lagi namanya Fauziah dipanggilnya Ipau tapi dia udah almarhum, dan kedekatanku sama dia tidak seakrab dengan Risa atau Nita karena dia anaknya kalem sedangkan kami agak begajulan :") tapi karena dikelasku ceweknya cuma ada 4 orang jadinya kami berteman cukup baik, sisanya cowok-cowok yang juga lumayan nakal dan kami juga cukup akrab bahkan sampai aku lulus kuliah, saat itu aku juga masih akrab dengan Ijum dan Aris, mereka berdua teman yang bisa aku andalkan kala aku pulang kampung dan bingung tidak ada kegiatan. Tapi semua berubah ketika negara api menyerang alias mereka udah pada nikah duluan, pertemanan kami buyar, termasuk Risa dan Nita, kini kami hanya kontekan sesekali saja, tapi kenangan manis bersama-sama kalian tidak akan pernah aku lupakan. Terimakasih sudah menemani masa kecilku sampai aku menjelang dewasa.
Zaman SMP saat kelas 1 aku punya teman akrab Nana dan Kokom, kami berteman karena duduk berdekatan dibangku paling ujung belakang, bisa kusimpulkan saat itu kami golongan anak kuper yang memilih tidak terlihat dalam kelas, haha. Lalu kelas 2 aku masuk kekelas unggulan bilingual karena nilai raport kelas 1 bagus, dikelas 2 ini aku malah merasa tidak punya teman akrab karena suasana kelasnya "berbeda", aku malah makin kuper dikelas ini dan hanya berteman dengan orang-orang kuper yang pintar, aku tidak bisa menyesuaikan diri untuk bergabung dengan anak-anak golongan hits, rasanya benar-benar tersiksa satu tahun yang panjang dikelas ini karena suasananya penuh persaingan. Lanjut kelas 3 aku terlempar lagi kekelas lain, dan kelas unggulan sudah dipecah tidak ada lagi dimasa kelas 3 menjelang kelulusan, dikelas 3 ini aku merasa lebih baik dari tahun sebelumnya. Berbekal label mantan siswa dari kelas unggulan tahun lalu aku lebih mudah diterima dikelas baru. Aku kenal dan berteman akrab dengan Lia dan Yuyun, kami duduk dibarisan depan dekat meja guru, saat itu mungkin kami disangkali (apa bahasanya indonya disangkali ya?) kawan-kawan sekelas karena kami terkenal sok rajin dan suka memanggil guru disaat jam kosong haha, kalau dipikir-pikir sekarang sangat menggelikan, apa faedahnya melakukan hal tersebut kala itu. Saat jam istirahat kami suka cabut kebelakang sekolah jalan-jalan gak jelas, explore gang-gang sempit atau hutan belakang sekolah (apa coba faedahnya), kami juga sering dikejar bebek / angsa saat pulang menuju sekolah, waktu itu rasanya menakutkan sekaligus menyenangkan, hahaha. Alhamdulillah sampai saat ini aku masih berhubungan cukup intens dengan mereka walau kami sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing, terlebih Lia yang bekerja diluar Kalsel, tapi dia selalu berkabar kalau pulang ketanjung dan kami menyempatkan untuk bertemu, bercerita kembali dan rasanya selalu seru. Semoga kita selalu seperti ini ya guys.
Zaman SMA dari kelas 1 sampai kelas 3 aku punya circle yang itu-itu saja, kami berenam ada aku, dewi (cs kentalku zaman SMA, teman sebangku 2 tahun berturut-turut), hanisa, raudah, santi dan rizka. Kala itu kami memberi nama grup kami VA (Vero Amico yang artinya teman sejati dalam bahasa Italia), apalah daya nama hanya sekedar nama, kini kami tidak terlalu akrab bahkan aku sudah tidak berhubungan lagi dengan mereka karena ada satu dan lain hal yang menurutku aku sudah tidak cocok dan tidak nyaman dicircel ini. Sungguh disayangkan tapi mau bagaimana lagi, tapi aku sangat bersyukur ada mereka dimasa SMA ku sehingga masa itu menjadi menyenangkan dan seru untuk dikenang.
ZAMAN KULIAH, eng i eng, mungkin masa kuliah adalah masa TERSERU dalam kehidupanku. Aku seperti memulai kehidupan baru, karena lokasi kampus yang jauh diluar kota tempat tinggalku, sehingga aku harus kos dan hidup mandiri. Aku kuliah jurusan kesehatan masyarakat, tanpa mengenal seorangpun disana karena tidak ada teman masa sekolah yang kukenal berada dikampus ini, semuanya baru, suasananya dan orang-orangnya. Teman akrabku yang pertama kukenal adalah AYA, kami satu kelompok saat ospek, saat itu belum terlalu akrab hanya sekedar kenal karena kami satu jurusan (kelompok ospek terdiri dari mahasiwa dari berbagai jurusan). Aya ini orangnya agak slengean dan sering terlambat datang ospek (akupun juga huhu) karena itu kami sering kena hukuman dari kakak pembimbing regu, itu first impression tu ke Aya (peace Ya, wkk). Lanjut saat hari pertama aku masuk kelas (Kelas C waktu itu) aku kenal RIZKA, aku lupa bagaimana awalnya aku berteman dengan Rizka, tapi menurut cerita Rizka dia saat itu melihat dipapan pengumuman kelas nama-nama mahasiswa dan asal sekolah mereka, disana dia melihat namaku yang berasal dari Tanjung dan terpikir "wah ada kawan dari daerah yang sama" (btw hanya aku dan Rizka dikelas itu yang berasal dari Tanjung, tapi kami tidak kenal karena beda sekolah), dan tidak sengaja katanya dia ngajak ngobrol aku dan basa basi nanya, dan ternyata akulah orangnya yang sekampung dengannya, sejak itu kami jadi akrab, itu cerita versi Rizka tapi aku tidak ingat (maaf Riz wkwk). Yang aku ingat aku mulai berteman akrab dengan Rizka karena "insiden" tidak sengaja ikut-ikutan masuk organisasi seperti yang kuceritakan diatas. Sehabis diksar dan resmi diorganisasi KSR kami semakin akrab, didalam dan diluar kampus hampir 24/7 selalu sama-sama, kala itu Aya juga bergabung bersama kami, dan ada lagi satu lagi teman kami, namanya PINTO, nama aslinya Triana tapi karena saat diksar dia dapat nama lapangan Pinto yang artinya pentium dua (karena suaranya yang cukup melengking dan nyaring, wkwk) jadilah Pinto menjadi panggilan sampai sekarang. Waktu itu kami ber-empat sangat akrab, kemana-mana bersama lah pokoknya. Sampai ditahun kedua kuliah, semester 3 atau 4 aku lupa, waktu itu ada kegiatan organisasi Lomba PRS dan itu momennya saat masih libur semester, kami-kami yang masih libur dikampung halaman diminta kembali kekampus karena memang sebagai panitia pelaksana lomba, tapi gak semua orang mau mengorbankan waktu liburnya untuk kegiatan ini termasuk ketiga kawan akrabku tadi. Entah apa yang merasuki pikiranku saat itu, aku yang berjiwa pemalas ini mau meninggalkan libur dan ke Banjar lebih dulu untuk ikut mengurus lomba, disitu aku akrab dengan RAUDHAH, sebenarnya sudah kenal dari semester awal tapi karena tidak terlalu sering interaksi jadi sekedar kenal aja, dan Odah ini anaknya mandiri banget, dia bisa dibilang tidak main circle (berteman sekedar berteman tidak membatasi diri hanya akrab dengan orang tertentu saja). Saat itu kami banyak cerita-cerita, bahkan konyolnya aku meminta saran Odah saat mau memutuskan pacarku saat itu hahahaha, Odah juga terheran-heran dan jawabannya "terserah ikam", pikirnya bagaimana bisa orang yang ku kenal sehari dua hari ini meminta saran percintaan, dan Odah benar-benar menjadi saksi aku putus cinta, dan malangnya setelah itu sampai saat ini aku belum pernah punya pacar lagi. Setelah kegiatan lomba itu kami semakin akrab dan aku bahkan membawa Odah masuk kecircle kawan-kawanku sebelumnya, aku dengan Odah punya kesamaan yakni kami senang belajar, berpikir kritis dan tidak suka segala sesuatu yang menye-menye wkwk. Aku semakin merasa senang dikelas ketika sudah akrab dengan Odah, kami suka mengkritisi asdos bahkan asdos pernah keder dapatnya "intimidasi" kami wkwk (yang tau-tau aja Dah lah), tapi hal tersebut bukan berarti kami bermaksud menyepelekan pengajar, justru karena kami interest terhadap sesuatu yang diajarkan tersebut, dan syukurnya kakak-kakak asdos tidak marah atau tersinggung malah menjadi kenal baik dengan kami dan memudahkan kami untuk tukar pikiran. Dan Alhamdulillahnya lagi aku dan Odah sama-sama lulus cumlaude dari FKM, memang hasil tidak akan menghianati usaha yang sudah kami lakukan. Btw Odah juga punya teman lain sebelum akrab dengan kami, namanaya ZAHRA, karena Odah masuk circle kami otomatis Zahra juga masuk karena kami juga sama-sama satu kelas dan satu organisasi. Sejak itulah anggotaku yang awalnya 4 orang menjadi 6 orang dan kami tentunya semakin solid karena semakin tahun semakin banyak momen yang kami lalui bersama-sama. Oh ya, diorganisasi KSR aku juga cukup akrab dengan teman-teman lain, ada Suman, Acuy dan Gabon, kegiatan, tragedi dan rutinitas kami diKSR yang berulang dari tahun ketahun tentunya menumbuhkan kedekatan dan kami bahkan sudah seperti sekeluarga. Sampai saat ini Alhamdulillah kami juga masih berteman dan berkomunikasi walaupun setelah lulus dan kerja dikampung halaman masing-masing, kami sudah jarang ketemu, hanya Rizka yang maish cukup instens karena kami sekampung. Aku berharap kami selalu bisa seperti ini, tetap berteman dan tidak putus komunikasi sampai tua nanti, semoga bisa berkumpul lagi sesekali, menceritakan kembali kisah-kisah lama menyenangkan.
Sekarang aku sudah bekerja, rasa-rasanya masa pertemanan saat bekerja sangat jauh berbeda dengan masa sekolah/kuliah. Orang-orang dekat karena ada kepentingan, bukan murni ingin membangun pertemanan. Ya, apa yang bisa kuharapkan dari pertemanan diusia dewasa yang bahkan dalam satu lingkungan gape usianya banyak yang berbeda jauh. Aku pernah membaca tulisan, "ketika bekerja, selesaikan pekerjaanmu, ambil upahmu lalu pulang. Jangan terlibat dengan drama didalamnya", yang kalau kutafsirkan sepertinya masa bekerja memang bukan masanya mencari pertemanan apalagi sahabat. Tapi aku juga patut bersyukur karena dikantor aku maish memiliki teman-teman yang baik dan saling membantu, ada Ka Isna, Ka Fera dan Ka Rahma (yang sudah pindah kantor, huhu sedihnya), ada Icha (rekan kerja un-tupoksi hardcore saya), Ka febri dan Ka agus, saat ini merekalah yang cukup ada untukku dikantor, dan memang aku tidak mengharapkan apa-apa dari pertemanan ini, time will tell.
YEAYYY aku bisa menyelesaikan 10 question daily writing challenge, walaupun tidak rutin setiap harinya karena aku kadang sibuk dan pusing dan mumet dan males huhu banyak alasan. Semoga kedepannya bisa dirutinin 20 hari sisa nulisnya. See you!
Comments
Post a Comment