September 2022

Rencana ingin menulis blog setiap akhir bulan sebagai sarana "melepas" isi pikiran dan mencatatkan segala yang terjadi sepertinya agak meleset, tapi gak papa walau sekarang sudah telat 3 hari dan memasuki awal bulan sepertinya untuk memulai telat lebih baik daripada tidak sama sekali.

Btw, kemampuan berpikir dan menulisku sepertinya berkurang drastis, aku cukup sulit menemukan dan memikirkan rangakaian kata-kata bahkan sekedar hanya untuk ditulis sebagai jurnal dan kubaca sendiri, aku berharap berkurangnya kemampuan ini bisa berbanding lurus dengan kondisi pemikiran yang kadang terlalu kusut dan jauh :')

Kembali ketopik.

Bulan ini merupakan bulan yang cukup berat bagiku, bahkan mungkin terberat ditahun 2022, dan 2022 memang tahun terberat selama 4 tahun aku bekerja. Kerjaan yang diluar kapasitas dari tahun-tahun sebelumnya, kondisi mental dan pikiran yag sudah pernah "sakit" dan kini kambuh sampai memperparah sakit fisik, dan tuntutan/ekpektasi orang sekitar terhadap diriku yang sudah 27 tahun ini serta insecure diri dan kurangnya rasa syukur adalah kombinasi maut yang menghantam diriku yang memang dasarnya sudah rapuh, cyeilehh..

Tapi kondisi tersebut jugalah yang menjadi titik agar aku "menyadari" segala kekeliruan yang sudah kubuat dan kupikirkan. Masuk rumah sakit dan diopname beberapa hari dengan kondisi sakit fisik dan stress berat merupakan pemulihan diri yang berat dan membawa pelajaran penting yang kusadari.

• Aku sangat jauh dari Allah SWT, selama ini bekerja terlalu keras. lupa waktu, hanya memikirkan dunia, uang uang uang dan uang, sangat jarang ibadah, makin banyak uang makin kurang sedekah, dan merasa segala sesuatu yang kucapai adalah hasil kerja kerasku (abai akan Tuhan). Dan kondisi sakit fisik dan mental ini merupakan teguran baik dari Tuhan agar aku sadar dan berbenah diri. Thanks God, Alhamdulillah atas segala kasih sayang-Mu bagaimanapun bentuknya.
• Jadi "anak durhaka", aku menyadari selama bekerja aku menjadi lebih cuek dan tempramen dengan keluarga dirumah, karena pikiranku yang picik berpikir aku sudah bisa mencari uang sendiri dan tidak bergantung hidup dengan orang tua lagi. Aku jadi semena-mena dengan mama abah, sering marah, membentak, menyuruh mama mengerjakan segala kebutuhanku dan tidak membantu apa-apa dirumah. Dan ternyata selama aku sakit orang tuaku dengan sangat baik merawat aku, memberi rasa tenang dan semangat sampai aku bisa sembuh, aku sangat menyesal dan sekaligus bersyukur mempunyai orang tua seperti mereka. Aku sangat beruntung memiliki orang tua seperti orang tuaku, seandainya ada perumpamaan malaikat tanpa sayap maka kasih sayang orang tua kepada anak adalah perwujudannya.
• Menyepelekan teman keja. Aku tidak bisa menjabarkan terlalu jauh takutnya suatu saat orang-orangnya membaca blog ini, hahaha. Aku sangat bersyukur memiliki kawan-kawan sekantor yang yang membantu aku ketika sakit, baik itu support, sudah menjenguk kerumah sakit yang jaraknya agak jauh dari kantor kami dan menghibur diriku dengan cerita dikantor yang unik, membantu menyelesaikan pekerjaan yang aku tidak bisa kerjakan dan lain-lainnya. Lagi dan lagi aku bersyukur Allah memberikan orang-orang baik disekitarku. Special thanks untuk kawan-kawanku: Icha, Ka Fera, Ka febri, Ka Isna dan Ka agus.

Berhubung sekarang sudah jam 21.34, aku sudahi dulu menulisnya karna jam tidur malam yang kuterapkan sekarang adalah maksimal pukul 22 :D Jam tidur dulu yang aku taati agar hidup sehat tapi beberapa waktu terakhir jadi kacau karna kerjaan yang hectic. Sekarang pelan-pelan aku coba terapin lagi.

Btw sekarang mama lagi sakit flu karena memang lagi musim sakit dan cuaca yang tidak menentu, kadang sangat panas dan hujan yang tidak jelas waktunya, walau  cuma flu tapi aku khawatir kalau orang rumah ada yang sakit, semoga mama lekas sembuh dan sehat lagi, Aamiin..

Sampai berjumpa dibulan depan!!!