LSS Moment
Aku nulis postingan ini setelah beres bungkusin per-kadoan untuk dokcil-dokcil TK dan SD, random sekali, tiba-tiba aku kepikiran pengen ngasih kado buat anak-anak yang udah berpartisipasi dalam lomba LSS, dan karena aku sayang banget sama anak-anak ini gak tahu kenapa wkwk.
Jadi, 3/4 mingguan belakangan ini, wilayah kerjaku jadi perwakilan lomba sekolah sehat aka LSS, yang mana gak tanggung-tanggung 4 sekolah (TK, SD, SMP, SMA) langsung ditunjuk, seharusnya dibagi sama wilayah kerja tetangga karena kami dalam satu kecamatan yang sama, tapi apa mau dikata karena ditunjuk oleh Disdik langsung mau gak mau (terpaksa) menerima. Bukan mengapa, tetapi yang namanya lomba dan kantorku sebagai pembina UTAMA pasti akan memakan banyak waktu untuk pembinaan kesekolah-sekolah, disamping saat itu program kerja kami dikantor juga sudah lumayan banyak, jadi kami pasrah saja, pembinaan seada-adanya saja, pikiran awal kami. Tapi seiring berjalannya waktu ternyata bukan seada-adanya saja, tapi berbagai sektor tetap mengupayakan yang terbaik wkwkw. Btw, aku sebagai anggota tim coaching bertugas dipembinaan anak-anak sekolah sebagai dokcil ataupun KKRnya, ketua tim kami adalah pengelola UKS, syukurlah beliau orangnya simple, gak mau ribet dan tegas, jadi kami tidak perlu memikirkan tetek bengek kelengkapan administrasi dan logistik karena sudah diserahkan menjadi tugas sekolah (kalau aku yang overthinking-an dan sok perfectionist ini tentunya akan menjadi beban karena aku akan memikirkan sampai ketitik-titik kecil indikator penilaian wkwk). I enjoyed enough jadi tim pembina bocil.
Dalam proses pembinaan, aku yang awalnya agak ogah-ogahan karena merasa capekk nambah beban disamping deadline kerjaanku yang banyak, lama-kelamaan jadi senang dan terhibur ketemu anak-anak random dalam proses coaching. Entah kenapa aku jadi lumayan akrab sama anak-anak sampai curhat-curhatan random di WA dan kirim-kiriman reels random di IG, wkwk. Tanpa disadari bahwa ketemu mereka tiap minggu seperti jadi stress release ku setelah bekerja dikantor.
DOKCIL 1. TK PEMBINA
Ini adalah momen pertama kali aku pembinaan LSS tk. TK, dan ini sebenarnya adalah kegiatan kuliah ka Isna untuk tugas praktek cara sikat gigi dan cuci tangan di TK, dan aku diajakin untuk ikut. Berhubung sekolah ini jadi salah satu perwakilan lomba LSS jadilah sekalian kami pembinaan kesehatan.
Aku sempat bingung kira-kira materi kesehatan apa yang memungkinkan untuk disampaikan keanak TK, karena jangankan untuk paham, membaca saja mereka belum tentu bisa. Dan benar saja, awal mula prosesnya sangat amat sulit wkwk, komunikasi yang gak nyambung, kami yang keteteran menghandle tingkah mereka (untungnya ada dewan guru yang sudah terlatih skill dan mentalnya), ka Isna yang udah badmood dan kewalahan wkwk (gak biasa-biasanya aku ngeliat ka Isna pasif, tapi kali ini dia benar-benar seada-adanya aja ngerjain tugas kuliahnya). Ternyata sungguh tidak mudah menjadi guru TK, dalam beberapa jam saja energi kami sudah habis terkuras :((
Kami bagi tugas, ka Isna menjelaskan tentang sikat gigi, sedangkan aku menjelaskan tentang cuci tangan, dan ternyata murid-muridnya sudah punya lagu ctps sendiri plus gerakan-geraakannya, jadi aku gak terlalu susah ngejelasin banyak lagi. Sisanya hanya obrolan random saja dengan bocil-bocil mengikuti alur imajinasi mereka.
Ini nih beberapa dokcil kiyowo nan barbar
Bonus foto Rudi sipenakluk bocil, gak paham kenapa bocil-bocil cewek banyak yang naksir dia, bahaya nih orang.
Udah deh, aku cuman sekali ini doang ikut pembinaan di TK, hari dan minggu selanjutnya aku desk bok dan mengerjakan perbaikan yang segunung, jadi gak pernah ikut kawan-kawan tim pembinaan. Aku hopeless entah gimana nanti nasib pas hari penilaian juri.
DOKCIL 2. SDN 4 HAYUP
Lokasi SD ini lumayan jauh dari kantor (dan ini adalah sekolah terjauh dari 3 sekolah lainnya). pas awal-awal pembinaan aku lumayan bete karena berangkat dijam lelah setelah kerja dan harus panas-panasan diterik matahari. Tapi ternyata saat sampai sekolah dan ketemu anak-anak, lelahku jadi hilang berganti menjadi keceriaan bertemu dengan anak-anak manis. Literally anak-anak manis karena mereka sangat sopan santun dan bicara lemah lembut. Anak-anak cowoknya pun gak terlalu barbar (walau ada nakal-nakalnya dikiit tapi bisa terkontrol). Perwakilan dokcilnya terdiri dari 8 siswa (diambil dari kelas 4, 5 dan 6), dan karena pada dasarnya mereka adalah anak-anak pinter jadi aku gak terlalu susah untuk sharing materi. Mereka nangkap dengan mudah, belajar dirumah dan ketika pertemuan selanjutnya aku refleksi, mereka bisa menjawab dengan lancar, good job!
Oh iya, disini aku dipanggil kakak, sementara di 3 sekolah lainnya aku dipanggil Ibu (agak aneh sebenarnya oleh anak SMP SMA dipanggil ibu, oleh anak SD dipanggil kakak). Tapi karena aku sedari awal (ikut-ikutan kawan yang lain memperkenalkan diri sebagai "ibu", jadilah keterusan dipanggil ibu, tapi di SD ini walaupun aku ngenalin diri sebagai ibu tapi mereka malah tetap manggil kakak, bagus nak, terimakasih sudah menunjukkan bahwa saya memang awet muda wkwk *okeskip info yang sangat tidak penting ini.
Ini nih beberapa foto pas pembinaan :
KKR 1. MTsN 5 TABALONG
MTs ini sebenarnya tahun lalu udah pernah ikut lomba LSS (dan KKRnya dapat juara 2 Alhamdulillah), tapi tahun lalu sepertinya aku tidak se-intense itu dekat dengan anak-anak kkr-nya, dan tahun ini aku ketemu dan kenal sama anak-anak kerenn ini, dari 4 sekolah, kayanya sama mereka yang paling ter-akrab. Selain karena anak-anaknya lumayan aktif dan interaktif tiap sesi pembinaan, setelah pulang sekolah mereka masih chat untuk sekedar membahas materi ataupun cerita-cerita random. Seru juga, aku jadi punya topik bahasan lain selain masalah pekerjaan. Dan dari isi-isi bahasan obrolan plus memantau sepak terjang mereka distory whatsapp (wkwk) aku menyimpulkan bahwa anak-anak ini memang pada dasarnya pinter, produktif, visoner dan ambisius (sedikit mengingatku dengan gairah dimasa muda, emang sekarang elu setua apa??!) Tapi mereka versi lebih kerennya, jika aku dulu hanya 'berkarya' dan gagal dalam diam, anak-anak ini show up membagi energi itu kekhalayak ramai, dan ini adalah satu gerakan anak muda yang bagus karena sharing prestasi akan menjadi motivasi bagi kawan-kawan lain yang melihatnya. Plus aku juga sangat mengagumi orang-orang yang pintar, jadi kalau ngeliat ada siswa yang pintar (terlebih aktif) kaya semacam kebanggaan, terlebih dimasa sekarang fyp kaum muda isinya kebanyakan hal-hal gak jelas dan itu yang dianggap keren bahkan banyak pengikutnya.
Capture moment beberapa kali pas pembinaan :
KKR 2. MAN 4 TABALONG
Dari 4 sekolah, disini adalah momen ter-sedikit bonding dengan anak-anaknya, padahal sekolahnya yang paling dekat dengan kantor dan aku sempat beberapa kali ikut pembinaan disini. Gak tahu kenapa, entah aku yang kurang membangun suasana (mungkin pas itu aku lg badmood atau capek kerja), atau mungkin siswanya yang kalem dan kurang interaktif. Untungnya pas pembinaan ada satu siswa yang lumayan aktif, namanya Kamal (lengkapnya Kamalia, aku gak tahu kenapa dia lebih memilih dipanggil Kamal daripada Lia wkwk). Sama Kamal lah aku sering interaksi via whatsapp buat sharing-sharing materi dan apa-apa saja yang perlu disiapin buat lomba, jadi Kamal semacam penghubung antara aku dan anak-anak KKR lainnya (karena jujur saja aku gak mampu handle satu persatu siswa, ditambah 3 sekolah lainnya), dan KKR MAN seperti aku biarin aja mereka explore apa toh anaknya udah gede-gede dan pintar juga.
Dan untungnya, guru pembina UKS MAN 4, yaitu Ibu Muna orangnya sangat rajin dan inovatif, jadi beliau yang nyiapin segala tetek bengek sesuatunya tanpa sedikitku merepotkan kami, paling sesekali ibu Muna minta pendapat atau saran saja terkait hal-hal yang beliau siapkan. Keren banget Ibu Muna!!
D-DAY PENILAIAN
Kamis, 29 Agustus adalah jadwal penilaian LSS diwilayah kerja kami, dan ke-empat sekolah dilaksanakan dihari yang sama.
Sekolah pertama yang dikunjungi adalah TK Pembina. Jam 9.30 lewat-an tim juri baru sampe, padahal kami udah siap-siap dari 8.30 dan anak-anak TK hampir keburu bosan nunggu wkwk. Selama menunggu ada-ada aja kelakuan anak-anak, yang main lah, lari-larian bahkan berantem sampai tangis-tangisan. Sampai seorang dokter kecilnya ada yang luka gara-gara jatoh pas main, sungguh hectic. Akhirnya aku ajak anak-anak dokcil untuk kumpul diruang UKS sambil (mencoba) nenangin mereka. Anak yang luka tadi diobatin sama temennya dan dipasangin plester dilututnya (hal sekecil itu aja udah bikin tuh bocil senang kembali wkwk), akhirnya situasi mulai kondusif, aku ajak mereka ngobrol ngalur ngidul sesuai imajinasinya, dan aku tes hafalan lagu cuci tangannya, Alhamdulillah lancar.
Ini nih foto deep talk kami dibed ruang UKS, ngomongin kalau punya duit 5 milyar mau buat apa :')
Gak lama kemudian anak-anak udah keburu lapar, karena memang ini jadwal mereka snack time gitu kata gurunya, akhirnya bocil-bocil tadi makan dulu, kami was-was kalau kalau jurinya datang pas anak-anak lagi makan, dan benar saja gak lama tim juri sampai wkwk, tim jurinya ada 5 orang (2 dari dinkes, 1 dari disdik/kemenag, 1 dari kesra kabupaten, 1 nya aku lupa dari mana). Akhirnya karena siswanya masih makan, jurinya terpaksa nunggu dan sebagian lainnya menilai fasilitas sekolahnya, aku udah bodo amat gimanapun hasilnya karena sekolah sudah mengusahakan yang terbaik. Setelah dokcil-dokcil selesai makan, mereka diajak keruang UKS sama Pak Andre (Juri Dinkes), disitu anak-anak ditanya-tanya tentang cita-cita dan segala macamnya, sampai pada anak-anak disuruh praktek cuci tangan. Dokcil-dokcil mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan tegas, dan praktek cuci tanganpun sangat amat bagus, bahkan semuanya mau tanpa ditunjuk, sungguh aku terharu banget melihatnya (rasanya seperti melihat pencapaian anak sendiri huhu). Semua-muanya sangat enjoy sampai penilaian berakhir.
Setelah selesai di TK Pembina, kami lanjut menuju sekolah kedua yaitu SDN 4 Hayup. Nah pas disini ada acara penyambutan dari siswa-siswanya, dan aku lupa penampilan apa yang mereka tampilin kemaren (busett parah banget pikun gue, padahal acaranya baru dua hari yang lalu). Setelah sambut-sambutan, kami diajak keruang aula sekolah, disitu guru-guru kaya ada pembukaan lagi, aku memilih untuk langsung keruang UKS menemui dokcil-dokcil, dan langsung disamperin sama Nafa dan kawan-kawan, "kami kira mbak gak kesini" katanya langsung, "loh emang kenapa?" sahutku. "Kami takut gak ada mbak, gak ada yang bantuin" sahutnya lagi, disitu aku jadi terharu wkwkk, padahal ada akupun gak akan bantu apa-apa juga karena yang dinilai adalah mereka sendiri. Terus kami review-review materi dan aku bilang supaya mereka gak usah gugup, takut salah dan semacamnya, karena yang penting sudah mencoba terbaik. Tangan mereka dingin banget, kerasa banget gugupnya hahah, lagi-lagi aku cuma bisa meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja (cyeilehh sok bijak banget lu).
Akhirnya juri masuk keruangan UKS dan mulai observasi dan tanya-tanya. Sayang sekali disini, pengetahuan siswa kurang digali, karena kata Pak Andre beliau lebih kepembinaan daripada menilai secara langsung. Sebenarnya gak papa sih tergantung kebijakan masing-masih juri, hanya saja pola coaching kami yang terlalu serius sedari awal, ditambah murid-muridnya yang ambiss senang ditanya-tanya, jadinya bakatnya kada tesalur wkwk. Berkali-kali mereka bilang sayang banget udah susah-susah belajar, ngapalin materi, praktek dll tapi sama sekali gak ditanya. Gak papa lah kataku, gak ada yang sia-sia dalam belajar, walau gak ditanya tapi pengetahuannya jadi nambah dan makin pinter, mereka akhirnya legowo. Sayang banget deh sama anak-anak pokoknya.
Oooo iya, ini foto-foto kami pasca selesai lomba :
Lanjut lagi, perjalanan selanjutnya menuju sekolah yang ketiga, yaitu MTsN 5 Tabalong. Jujur aja disini aku dan ka Isna udah lumayan capekk, karena udah kegiatan didua sekolah, mana SD Hayup tadi lumayan jauh pula. Oh iya lupa, di SD Hayup tadi kami dikasih jamuan yang luar biasa, makan prasmanan beserta macam appetizer & dessertnya sampai ke air kelapa yang dikemas langsung sama kelapanya (berasa hidangan pantai wkwk), jadinya kenyang banget disana, bikin ngantuk dan jadi males beraktivitas lagi. Sampai MTS aku langsung menuju UKS gak ikut pembukaan diruang guru. Anak-anak KKR nya udah pada siap dan keren-keren semua pada pakai slempang duta-duta. Btw di MTS ada anak-anak yang dipilih sebagai perwakilan duta sekolah (kaya duta kesehatan, lingkungan, dll), pokoknya keren-keren banget lah.
Pas penilaian juri juga terasa banget anak-anak ini vibesnya sangat siap, aktif dan lancar menjawab segala macam jenis pertanyaan. Dan lagi-lagi sayang, juri tidak terlalu menggali potensi mereka jadi gak terlalu greget, tapi apapun itu yasudahlah yang penting acara berjalan lancar.
Foto-foto pasca penilaian :
Lanjuttttt lagi akhirnya sampai keurutan sekolah terakhir, waktu itu sudah sekitaran jam 2 siang, dan kami semua sudah capekkk baik itu tim pembina dan tim jurinya wkwk.
Bahkan salah satu juri berpesan supaya gak ada seremoni penyambutan lagi karena lumayan makan waktu, tapiii ternyata pas kami sampai disekolahnya (MAN 4 Tabalong), para siswa berpakaian gamis serba putih sudah menunggu dengan alat gendang ditangan mereka. Pas juri masuk, disambutlah dengan madihin ala MAN 4, dan tentu saja tidak mungkin bagi kami untuk menyuruh stop wkwk, yasudah dinikmati saja, sekolah juga sudah susah-susah bikin acara. Ada kali 5/10 menitan gendang menggendang, akhirnya penilaian keruang UKSnya, siswa-siswa KKRnya berkumpul disitu dan ternyata energi Pak Andre gak abis-abis, beliau masih sangat bersemangat membina anak-anak sehingga energi beliau nular keanak-anak jadi bikin semangat dan happy, sementara aku dan Ka Isna udah tepar dipojok UKS.
Setelah penilaian selesai, kami kira acara udah beres dan bisa pulang, ternyata guru-guru nyiapin acara lagi diaula, buzzett. Ternyata acaranya adalah evaluasi dari tim juri terhadap hasil penilaian lingkungan sekolah, alamat bakal panjang ini ;)
Dimulailah acara sapa menyapa, sambut menyambut, sahut menyahut antara pihak sekolah dan tim penilain, yang intinya sekolah sangat berterimakasih atas bimbingan dan binaannya dan bersedia dengan lapang dada menerima kritik jikalau ada kekurangan yang mau disampaikan terkait penilaian hari ini, sementara tim juri juga berterimakasih atas sambutan dan jamuan yang luar biasa dari kecamatan Haruai beserta sekolah-sekolah yang mengikuti lomba, semuanya benar-benar disiapkan matang walaupun tentunya tak luput dari kekurangan yang ada. Saling mengapresiasi adalah ending dari rangkaian lomba hari ini. Di MAN kami juga dikaish bubur kacang (enak banget menurutku), segala makanan lokal dan buah-buahan segar, terimakasih banyak atas effort dari sekolah.
Akhirnya sekitar jam setengah empat sore, acara penilaian lomba LSS diwilayah kami Alhamdulillah telah selesai. Kami pulang dalam keadaan yang super duper capekk, tai hati penuh kelegaan dan kebahagian.
Apapun hasilnya nanti, aku sudah sangat bangga dengan segala upaya yang dilakukan oleh sekolah, anak-anak dokcil dan KKR yang luar biasa, dan tentunya sangat besyukur bertemu dan berkawan dengan orang-orang baru yang baik hati.
Oh iya lupa, ini foto-foto penutupan penilaian LSS di MAN 4 Tabalong :
Comments
Post a Comment